Pria Ini Beberkan Pergulatan Hati dan Alasan Dibalik Rina Nose yang Memutuskan Lepas Hijab
Keputusan Rina Nose melepas hijabnya menimbulkan polemik hingga saat ini. Terbukti, berbagai kalangan turut menyorot dan memberikan tanggapan
Proses Pergulatan
Pengakuan Rina Nose menarik untuk direnungkan. Setengah bertanya, Rina Nose menggugat, "Pernah kah di antara kalian yang suka melakukan pertanyaan dalam diri kenapa dilahirkan ke dunia?
Tujuannya untuk apa, terus ketika mati apa yang akan kita rasakan.
Saya suka meluangkan waktu berpikir begitu, karena dari SMA, saya suka hal yang berbau filsafat, jadi banyak pencarian.
Mungkin orang ada yang umumnya hidup, hidup aja, kalau aku orang yang penuh pertanyaan. Aku meluangkan waktu untuk pencarian itu. Makanya aku ada proses untuk berhijab, melepas."[2]
Secara filosofis, apa yang dikatakan Rina Nose adalah bagian dari perenungan dan pencarian diri. Ini adalah sebuah usaha sadar mencari dan menemukan makna terdalam hidupnya.
Ini adalah sebuah problem sekaligus tema klasik permenungan filsafat.
Sudah sejak lama Socrates menegaskan bahwa hidup hanya bisa dikatakan baik dan berkualitas jika direfleksikan.
Dan tampaknya ini telah menjadi warisan dan keyakinan yang diterima dan dipelihara para filsuf sepanjang masa.
Sejak itu, para filsuf percaya, bahwa sebagai makhluk rasional yang memiliki otonomi dan kebebasan pribadi, manusia seharusnya mempertanyakan makna hidupnya. Inilah bagian terdalam dari eksistensi hidup manusia itu sendiri.
George Curtis dalam bukunya berjudul Ancient Knowledge[3] juga menegaskan hal yang selama ini diterima dan dipelihara dalam tradisi permenungan filsafat.
Sudah sejak ribuan tahun para filsuf tampaknya sepakat, bahwa pertanyaan-pertanyaan eksistensial semisal siapakah Anda, apa tujuan hidupmu, apakah hidupmu tetap bermakna jika Allah tidak ada, apakah hidupmu menjadi tidak bebas seandainya ada Allah, darimanakah asal hidupmu, apa yang terjadi pada hidupmu setelah kematian, dan seterusnya tidak bisa dijawab secara tuntas, entah oleh ilmu pengetahuan, entah oleh agama, bahkan oleh kekuatan nalar sekalipun.
Baca: Respon Menohok ustad Somad setelah Dituduh Hina Rina Nose, Ngena Banget
Celakanya, ketika orang memilih untuk menaruh perhatian pada pertanyaan-pertanyaan itu, semakin dia merasa tersiksa secara batin jika dia bersikap abai.
Suka atau tidak, pertanyaan-pertanyaan eksistensial ini harus dijawab. Dalam konteks pergulatan hidup Rina Nose, pertanyaan-pertanyaan eksistensial telah menjadi bagian dari penghayatan hidupnya selama tujuh-delapan bulan terakhir.