Ada Mahasiswi Ditembak Orang Tak Dikenal
Tak Ada Musuh dan Baik, Ibu Mahasiswi yang Ditembak Heran Kenapa Anaknya Jadi Sasaran
Melihat anaknya bersimbah darah, membuat Zuriahpun langsung berteriak, dan spontan warga berdatangan.
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Slamet Teguh Rahayu
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - "Duar. Saya langsung keluar pak. Saya lihat anak saya sudah roboh bersimbah darah," katanya.
Melihat anaknya bersimbah darah, membuat Zuriahpun langsung berteriak, dan spontan warga berdatangan.
"Saat itu warga tidak bisa masuk ke rumah, karena pagarkan terkunci, malam itu kami sempat cari-cari kunci dulu baru bisa dibuka," ungkapnya.
Zuriah mengaku tak mengetahui apa motif dibalik penembakkan tersebut.
Karena menurutnya, selama ini Winda merupakan anak yang baik dan tak pernah ada musuh.
Winda merupakan mahasiswi Muhammadiyah.
"Saya tidak tahu ya pak. Pelaku itu mengendarai motor matic pak, memakai helm pak. Saya harap pelakunya bisa ditangkap," terangnya.
Belum Diketahui Niatnya Apa, Mahasiswi Ini Ditembak di Bagian Perut
Rasa ketakutan masih menyelimuti Zuriah (45), warga Perumahan Bougenvil Kelurahan 15 Ulu Kecamatan Seberang Ulu (SU) I ini.
Bagaimana tidak, saat hujan tengah mengguyur kota Palembangpada Kamis (9/11/2017) malam.
Zuriah harus menyaksikan anaknya yang bernama Winda (21), terkapar dengan bersimbah darah.
Belum diketahui apa motifnya, namun yang pasti Winda ditembak di bagian perut oleh seorang pria yang tak dikenali.
Usai kejadian tersebut, Zuriahpun langsung membawa anak bungsu dari dua bersaudara ini ke RSUD Palembang Bari.
Ditemui di ruangan perawatan Winda.
Zuriah mengatakan, peristiwa tersebut bermula ketika ada seorang pria yang mengetuk rumahnya malam sesaat sebelum kejadian.
"Sekitar pukul 23.00. Saat itu memang sedang hujan. Tiba-tiba ada yang memanggil Winda," ujar Zuriah.
Mendengar ada yang memanggil, Windapun lantas menyuruh Zuriah untuk membuka pintu. Namun, Zuriah mengaku enggan membukakan pintu, karena ia tak mengenali sosok pria tersebut.
"Saya tidak mau buka pintu, karena saya tidak kenal," katanya.
Meski enggan membukakan pintu, namun Zuriah tetap keluar menemui pria tersebut.
"Dia itu diluar pagar, pagarnya terkunci. Lalu saya keluar dan tanya. Katanya ia membawa berkas yang harus ditandatangani oleh Winda, jadi saya panggil Winda itu," terangnya.
Usai dipanggil ibundanya, tak lama Windapun keluar dan menemui pria tersebut. Sesudah keluar, Winda lantas menerima berkas dari pria tersebut.
Namun, saat dilihat berkas tersebut hanyalah tumpukan kosong.
Lalu tak lama berselang, dari balik jas hujan yang digunakannya pelaku langsung menembakkan senjata api ke arah Winda dan mengenai perutnya.
Usai mengeluarkan tembakan, pelakupun langsung kabur.