Bunuh Anaknya, Ibu Ini Malah Dibebaskan, Alasannya Mengejutkan

Seorang ibu yang membunuh anaknya yang memiliki disabilitas akhirnya dibebaskan oleh pengadilan karena alasannya membunuh

menikah cerai 

TRIBUNSUMSEL.COM- Seorang ibu yang membunuh anaknya yang memiliki disabilitas akhirnya dibebaskan oleh pengadilan karena alasannya membunuh sang anak tersebut.

Seorang ibu tua dibebaskan dari tuduhan pembunuhan di sebuah pengadilan di Guangzhou, Tiongkok.

Ia dibebaskan setelah mengaku membunuh anaknya yang memiliki disabilitas parah dan telah ia rawat hampi setengah abad lamanya.

Hari berikutnya, ia menyerahkan diri ke polisi.

Ibu yang membunuh anaknya
Ibu yang membunuh anaknya ()

Melansir dari Shanghaiist, pada saat persidangan yang berlangsung pada 21 September, ia menjelaskan kenapa ia membunuh anaknya sendiri yang telah ia rawat sejak lama tersebut.

"Aku semakin tua dan lemah dan aku takut nanti aku akan mati duluan sebelum ia meninggal dan ia mungkin nantinya tidak akan ada yang mengurus," ucap Huang.

"Aku memikirkan hal ini selama seminggu sebelum akhirnya memutuskan untuk memberinya obat tidur."

Ketika ditanya, kenapa tidak meminta anggota keluarga lainnya untuk merawat anaknya, Huang hanya menjawab bahwa ia tak mau merepotkan orang lain.

"Akulah yang melahirkannya dan membuatnya menderita," ungkapnya.

"Aku lebih baik membunuhnya daripada meminta orang lain untuk merawatnya."

"Mengakhiri hidupnya yang menyakitkan lebih baik daripada membuatnya terus-terusan menderita," lanjutnya.

"Ia adalah anakku. Aku tak pernah benci atau menjauhinya. Aku tak pernah berpikir untuk menyerah untuknya, tapi dua tahun belakangan kesehatanku makin memburuk."

Anak Huang memang lahir secara prematur dengan penyakit mental dan fisikal yang membuatnya tak dapat berbicara, berjalan atau hidup secara mandiri.

Selama bertahun-tahun, ototnya menjadi kaku dan kondisinya semakin memburuk, dan hal itu membuat ibunya harus menghabiskan waktu untuk merawatnya setiap hari.

Saat teman-teman Huang menyarankan untuk membawa anaknya ke fasilitas kesejahteraan, Huang tetap bersikeras bahwa hanya dirinyalah yang mampu untuk merawat anaknya tersebut.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved