Cemburu Boleh Saja tapi Jika Cemburu Buta Jangan Sampai, Ini Bahayanya
Mereka berjuang agar wanita yang dicintainya hanya miliknya seorang, tetapi merasa kurang yakin pada dirinya mampu menjaga kekasihnya.
TRIBUNSUMSEL.COM - Cemburu adalah emosi yang wajar dialami pria dan wanita.
Namun, rasa cemburu pada pria, karena karakteristik yang dimilikinya, biasanya akan lebih merugikan hubungan dibanding saat wanita cemburu.
Efek merugikan tersebut terjadi ketika pria merasa "sangat cemburu".
Ini berbeda dengan cemburu ringan yang justru menjadi pupuk bagi suburnya sebuah hubungan.
Ternyata ada paradoks pada pria yang sedang cemburu.
Mereka berjuang agar wanita yang dicintainya hanya miliknya seorang, tetapi merasa kurang yakin pada dirinya mampu menjaga kekasihnya.
Jadi apa saja tanda-tanda pria yang cemburu?
- Terlalu cepat
Pria yang cemburu terlihat ingin "terburu-buru" membuat komitmen.
Normalnya, meski pria menyukai seorang wanita, ia akan banyak berpikir sebelum membuat komitmen berpacaran atau menikah.
Nah, bila pria terlihat terburu-buru, bahkan memaksakan kehendak sampai membuat Anda tidak nyaman, itu bisa jadi pertanda ia sedang tidak yakin.
Ia mungkin takut Anda akan tertarik pada orang lain jika tidak segera "mengikat" Anda.
- Menjadi terlalu baik
Pria yang baik memang idaman banyak wanita, tapi kalau terlalu baik, sikapnya sangat baik, justru perlu diwaspadai.
Akar dari kecemburuan adalah takut, khawatir kehilangan.
Rasa takut itu bisa dipicu oleh rasa percaya diri yang rendah. Pria dengan self-esteem yang rendah sulit percaya orang lain akan menghargainya.
Sikap yang baik memang perlu, tetapi kebaikan yang berasal dari rasa tidak aman dan kurang "pede" bisa berubah menjadi sikap posesif di kemudian hari.
- Ingin selalu menemani
Setiap wanita pasti senang jika kekasihnya selalu bersedia mengantar dan menemaninya ke mana pun.
Tetapi, jika pria terlihat tak rela membiarkan Anda sendiri atau bersama teman-teman wanitanya, itu adalah sinyal bahaya.
Keengganannya membiarkan Anda sendiri mungkin berasal dari ketidakmampuannya untuk percaya pada Anda.
- Perlu pembuktian
Seberapa sering pun Anda menunjukkan rasa peduli dan sayang, ia selalu tampak butuh pembuktian bahwa Anda memang mencintainya.
Hal ini tak selalu berbahaya dan merupakan sinyal ia kurang percaya diri.
Selama ia tidak melakukan kecenderungan berlaku kasar saat Anda tidak memenuhi keinginannya, maka tidak apa-apa.
- Selalu mengecek lewat ponsel
Pria yang cemburu punya kebutuhan untuk tahu di mana kekasihnya dan apa yang sedang dilakukannya.
Jika kekasih Anda menelepon sangat sering dan marah ketika Anda tidak menjawab, ada kemungkinan ia memang pencemburu.
- Selalu butuh bantuan
Anda mungkin tidak menyadarinya, tapi ciri pria pencemburu adalah selalu punya alasan untuk minta bantuan Anda.
Hal itu terjadi berulang kali sampai mengganggu kehidupan sosial Anda.
Pada dasarnya minta bantuan adalah alasannya agar Anda selalu berada di sisinya.
Dalam kasus cemburu buta, rasa cemburunya akan berkembang menjadi tindakan posesif.
Ia misalnya akan mulai menjelek-jelekkan sahabat Anda karena mereka memisahkan Anda secara fisik dengannya.
Pada tahap itu, Anda mungkin sudah terlibat terlalu dalam dengan kekasih dan sulit untuk lepas darinya.
Pria pencemburu, ketika ia berhasil memisahkan kekasihnya dari orang yang mendukungnya, akan mulai melontarkan kritik untuk menghancurkan rasa percaya diri.
Pria pencemburu sering merasa tidak aman, merasa dirinya buruk.
Untuk membuat Anda sebagai kekasihnya tetap bersamanya, ia akan mulai membuat Anda merasakan perasaan yang sama dengannya.
Dengan begitu, ia berharap Anda akan merasa tak ada orang lain yang mau dengannya dan beruntung karena si dia masih mau bersama Anda.
Benarkah Cemburu Tanyanya Sayang? Ini Penjelasannya
Cemburu sering diartikan sebagai tanda cinta yang mendalam, tetapi cemburu juga merupakan emosi yang menyakitkan dan menimbulkan konflik.
Banyak kasus kriminal terjadi karena alasan cemburu.
Cemburu adalah emosi yang normal pada manusia dan menjadi bagian dari banyak lapisan pengalaman cinta.
Menurut terapis dan psikolog Esther Perel, cemburu bahkan bisa menjadi cara untuk mendekatkan hubungan.
"Jika kita belajar untuk mendengarkan rasa cemburu, kita bisa memiliki hubungan yang lebih romantis dan seks lebih intim," kata Perel.
Cemburu dan rasa iri ternyata berbeda. Rasa iri pada umumnya melibatkan orang ketiga.
"Iri adalah 'Saya ingin apa yang kamu punya'. Sedangkan cemburu adalah 'Saya punya sesuatu yang saya pikir kamu inginkan dan kamu kejar'," kata profesor psikologi Erica Slotter.
Tak banyak orang mau mengakui rasa cemburunya, karena ini bisa menunjukkan kekuatan tidak seimbang dalam sebuah hubungan.
Rasa cemburu juga bisa timbul karena kita kurang percaya diri.
"Ini adalah sinyal pasangan kita memiliki nilai lebih tinggi atau kita merasa terancam dan takut ditinggalkan," kata psikolog David Buss.
Dalam kasus yang ekstrem, rasa cemburu sangat merusak.
Ada orang yang sampai membunuh orang yang dicemburuinya.
Tetapi, kebanyakan orang yang tidak bisa mengendalikan rasa cemburunya akan bersikap posesif pada pasangannya.
Meski begitu, dalam evolusi manusia, rasa cemburu memiliki tujuan sebagai mekanisme mendapatkan pasangan.
Dalam porsi kecil, cemburu memang menjadi "bumbu" untuk menunjukkan rasa peduli dan cinta.
"Justru jika hubungan Anda tidak ada cemburu, mungkin itu adalah indikasi bahwa Anda atau pasangan, kurang peduli," kata Buss.