Baru Lahir Balita Ini Langsung Divonis Tiga Penyakit Mematikan Sekaligus, Kondisinya Bikin Iba

Menurut Parsinem, sebelum melahirkan putranya yang kedua dirinya merasakan tanda-tanda keanehan pada kehamilannya.

Editor: Hartati
shuttershock
ILUSTRASI 

Namun suara tangisnya terdengar lirih.

Parsinem mengakui Ahmad sering ketakutan kalau melihat orang yang tidak dikenal.

Parsinem mengatakan, semakin hari kondisi fisik anaknya sangat lemah.

Sebulan sekali, anaknya harus dibawa ke dokter spesialis anak lantaran mengalami sakit diare, panas, batuk dan pilek.

"Kalau periksa harus ke dokter spesialis anak. Kalau dokter di puskesmas mereka tidak berani menangani karena kondisi jantung anak saya bocor dan sakit hernia," ucap Parsinem.

Padahal, untuk sekali periksa ke dokter anak, ia harus mengeluarkan Rp 150 hingga Rp 250 ribu.

Uang sebesar itu sangat berat bagi Parsinem yang mengandalkan uang kiriman dari suaminya di Kalimantan.

Parsinem mengatakan, sebelum anak keduanya lahir, ia bekerja sebagai tukang jahit.

Dari menjahit, ia bisa menambah pendapatan keluarganya. 

Namun upayanya untuk menambah pendapatan tak lagi bisa dilakukan.

Pasalnya, setiap saat ia harus menjaga anak keduanya itu.

"Anak saya belum bisa jalan dan duduk. Jadi kalau saya tinggal sebentar saja sudah menangis," ungkap Parsinem.

Meski demikian, dia mengaku menerima kondisi anaknya dengan ikhlas dan akan membesarkan semampunya.

Parsinem berharap kondisi kesehatan anaknya bisa semakin membaik dan bisa bermain seperti layaknya anak seusianya. 

"Kalau anak saya sehat maka saya bisa bekerja menjahit lagi," sebutnya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved