Kisah Nyata ! Istri Terkena Azab Usai Ketahuan Selingkuh di Facebook, Nasibnya Mengenaskan!
Perkembangan teknologi saat ini makin mempermudah setiap orang untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Mungkin ini yang membikin tidak sedikit orang yang berminat untuk berkenalan lebih jauh denganku.
Dari sekian tidak sedikit lelaki yang menyapa aku di facebook, ada berbagai lelaki yang mengaku berminat kepadaku. Mesikipun saat itu aku berbicara bahwa aku telah punya anak dan suami. Sehingga, mereka tidak layak untuk menyukaiku.
Awalnya aku bertekad untuk tidak tergoda dengan bujuk rayu sejumlah lelaki di facebook. Tetapi, seusai aku mengetahui Salam (samaran), semuanya berubah.Salam merupakan salah satu pejabat di perusahaan BUMN di Sulsel. Salam betul-betul sanggup menggoyahkan imanku.
Bahasanya yang santun, dan caranya ia memerhatikanku di facebook telah membikin hati ini luluh.Setiap hari kami ngobrol lewat facebook.Bahkan kami saling bertukar pikiran mengenai rumah tangga kami masing-masing. Ya boleh dibilang kami saling curhat-curhatan.
Dari sinilah perasaan aneh muncul, baik saya maupun Salam. Akhirnya, Salam menyebutkan sayangnya lewat chat dan ingin berjumpa denganku.
Aku yang sejak awal telah berminat dengan Salam tidak sanggup menolaknya.
Tetapi, aku tetap malu-malu menyebutkan suka kepadanya.
Seusai sekian bulan hanya chat di facebook, kami pun sepakat untuk berjumpa. Kami kemudian melakukan pertemuan di salah satu restoran di bilangan Makassar bagian barat. Saat itu Salam datang seorang diri, sementara aku mengangkat anak bungsuku.
Mesikipun, aku menyukainya, aku tidak ingin pertemuan kami memunculkan fitnah. Perasaanku deg-degan saat berjumpa dengan Salam. Ia pun menyapaku dengan suara berat.
Ada yang lain timbul di dalam hatiku. Di tempat itu, Salam pun kembali menyebutkan keberminatannya kepadaku. Akupun menyebutkan faktor yang sama.
Pertemuan dengan Salam di restoran tersebut bukanlah faktor yang terbaru. Sejak pertemuan itu, kami pun tidak jarang janjian untuk berjumpa.
Bahkan, kadang, aku berjumpa dengan Salam seorang diri tanpa mengangkat anakku. Kebetulan di rumah aku mempunyai seorang pesuruh rumah tangga.
Rupanya, inilah awal dari keretakan rumah tanggaku dengan Rudi. Aku telah mulai jarang di rumah tanpa sepengetahuan Rudi. Maklum, setiap hari Rudi bekerja mulai dari pagi sampai malam.
Sementara, kadang aku rutin berjumpa dengan Salam dari siang sampai sore. Salam telah membuka mataku mengenai indahnya dunia ini.
Ia mengundang aku shopping, wisata kuliner, dan mendatangi tempat-tempat hiburan lain. Ini semua kulakukan tanpa wajib mengeluarkan duit. Aku seolah-olah telah terjebak dalam kenasiban foya-foya.
Mesikipun aku tidak jarang foya-foya dengan Salam, sikapku di rumah tetap semacam biasa. Aku tetap melayani suamiku ketika ia baru pulang dari kantor, tergolong mengurus pakaian dan makanannya saat ia bakal ke kantor di pagi hari.
Seusai jalan bareng dengan Salam selagi dua bulan, aku pun tidak sanggup menolak ajakan Salam untuk berjumpa di hotel. Saat itu Salam telah membooking satu kamar di salah satu hotel berbintang di Makassar.
Kurang lebih pukul 11.00, aku datang menemuinya di kamar itu. Seusai kami berbincang-bincang selagi berbagai menit, aku tidak kuasa ketika Salam memeluk tubuhku.