Mereka Terus Berjuang

Wanita Penjual Dogan di Pinggir Jalan ini Bikin Pria Banyak Mampir, Sampai Ada yang Minta ini

Sambil mengenakan pakaian berwarna hitam dan diiringi rambut panjang yang terurai, ia duduk didekat pinggiran Jalan tak jauh dari tempat tinggalnya.

Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: M. Syah Beni
Tribunsumsel.com/ Andri Hamdillah

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Andri Hamdillah

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Ditengah debu - debu jalanan yang berterbangan, ia masih saja tetap tangguh menghadapinya, Selasa (5/9/2017).

Berbeda dengan wanita biasanya yang selalu mencoba untuk menghindari sinar matahari, Sri (26) warga Jalan Tanjung Sari 1 RT 30 RW 06 Kecamatan Kalidoni tersebut setiap harinya harus melawan panasnya sengatan matahari.

Belum lagi debu jalanan yang berterbangan dari polusi kendaraan yang melalu lintas.

Sambil mengenakan pakaian berwarna hitam dan diiringi rambut panjang yang terurai, ia duduk didekat pinggiran Jalan tak jauh dari tempat tinggalnya.

Kulitnya yang berwarna putih membuat pengguna jalan yang melintas sesekali menyempatkan diri untuk memandangnya.

Tepat disebelah tempatnya duduk terdapat gundukan kelapa mudah berwarna kuning serta hijau.

Sekilas terlihat Sri hanyalah seorang pembeli kelapa muda yang sedang duduk bersantai.

Namun faktanya didekat gundukan kelapa muda tersebut tidak ada seorang lelaki yang mayoritas menjadi penjual kelapa muda.

Tak berselang lama ia mengambil sebilah parang panjang dan langsung mangayunkan parang tersebut tepat ke arah kelapa muda itu.

Sri, Penjual Dogan
Sri, Penjual Dogan (Tribunsumsel.com/ Andri Hamdillah)

Satu persatu kelapa muda itu dikupasnya dengan cepat.

Jari - jarinya seperti sangat piawai mengupas kelapa muda tersebut.

Lalu ia mengeluarkan air kelapa tersebut kemudian dimasukan kedalam sebuah wadah besar.

Ternyata benar keseharian Sri adalah penjual kelapa muda.

Ia tidaklah malu bekerja sebagai penjual dogan, meski harus bekerja sendirian ia merasa sangat mampu untuk menjalaninya.

"Saya sudah terbiasa mengupas kelapa muda, sudah 3 tahun yang lalu saya berjualan kelapa muda sendirian", jelasnya.

Untuk satu buah kelapa muda ia hargai Rp. 7.000 saja.

Karena sejatinya ia adalah wanita yang penuh dengan kelembutan, wanita asli Pagar Alam tersebut sering kali kerepotan bila hujan telah turun.

"Sulit kalau datang hujan, pembeli sedikit dan paling hanya mendapat keuntungan Rp 20 ribu dalam satu hari, enaknya kalau tidak hujan bisa mencapai Rp 50 ribu perhari", terangnya.

Sri, Penjual Dogan
Sri, Penjual Dogan (Tribunsumsel.com/ Andri Hamdillah)

Digoda Laki-laki

Sambil tersenyum kecil, ia mengatakan ada sesuatu yang cukup membuatnya risih dan terkadang merasa geli sendiri.

Karena ia berjualan sendiri tanpa ada rekan, banyak laki - laki yang sering menanyakan status hubungannya.

"Sering laki - laki tanya, sudah ada pacar belum, ada yang minta nomor handphone segala, langsung saja saya jawab kalau saya sudah ada pasangan hidup", jelasnya.

Bahkan ada juga anak - anak yang masih duduk di bangku sekolah yang mencoba peruntungan untuk menggodanya.

"Rasanya aneh saja, padahal mereka itu masih kecil kok sudah berani godain saya yang sudah jauh lebih tua dari mereka, di dalam hati saya sampai berkata luar biasa anak zaman sekarang", katanya sambil tertawa.

Sri sendiri adalah sosok ibu muda yang sudah mempunyai 2 orang anak.

Anak pertamanya adalah seorang laki - laki yang baru saja mnginjak bangku Sekolah Dasar (SD), sedangkan anak keduanya masih umur 10 bulan.

Ia menceritakan kalau dirinya dulu menikah di usia yang sangat muda, 18 tahun.

"Dahulu sewaktu baru menyelesaikan Sekolah Menengah Atas (SMA) ia langsung mendapatkan jodoh lalu menikah, mangkanya mungkin orang yang melintas mengira saya masih jomblo", tegasnya.

Suaminya sendiri tidak bisa menemaninya berjualan karena ia juga bekerja.

Aktivitas suaminya sendiri sebagai buruh bangunan, yang selalu sibuk ketika sedang ada borongan besar.

Karena aktivitas yang berbeda, terpaksa Sri harus berjulan sendiri.

"Suaminya juga kerja tapi ditempat lain, biasanya dia yang antar saya menuju tempat berjualan dan kembali menjemput saya di sore harinya", terangnya.

Penjual Dogan
Penjual Dogan (Tribunsumsel.com/ Andri Hamdillah)

Meski seorang wanita ia tetap santai saja menjalani pekerjaannya tersebut.

Hebatnya, selama 3 tahun ia bekerja mengupas kelapa mudah tersebut tangannya tidak pernah luka akibat terkena tajamnya parang yang ia genggam.

"Alhamdulilah 3 tahun saya belum pernah ada kejadian yang tidak saya inginkan, saya belajar mengupas pertama kali hanya melihat dari penjual pada umumnya lalu saya contoh saja dan syukur sampai sekarang saya akhirnya sudah bisa sama seperti laki - laki penjual kelapa muda pada umumnya", jelasnya.

Sri, Penjual Dogan
Sri, Penjual Dogan (Tribunsumsel.com/ Andri Hamdillah)
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved