Ngeri! Pria Ini Dipukuli Telepon Genggam Dicuri Saat Naik Angkutan Umum di Palembang
Dengan kejadian itu, Supardi terpaksa kehilangan dua handphone (hp) kesayangannya. Hal inipun seakan menegaskan, jika angkutan umum di kota Palembang
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Slamet Teguh Rahayu
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Suasana Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta Palembang masih sepi saat Ahmad Supardi (24), warga Jalan Seruni Bukit datang.
Dengan tergopoh-gopoh ia datang mengadu telah menjadi korban penodongan, Rabu (6/9/2017).
Bukan di tempat sepi.
Supardi yang tercatat sebagai jurnalis Tempo ini, menjadi korban penodongan saat ia berada di dalam bus kota jurusan Kertapati-KM 12 berwarna merah.
Baca Juga: Toko Misterius ini Selalu Sepi Pengunjung Tapi Malah Untung Besar, Rahasianya Terungkap, Ternyata
Usai Berenang, Pria Ini Rasakan Sesuatu Bergerak di Bagian Itunya, saat Dilihat Sungguh Mengerikan
Mengejutkan, Ini Komentar Mantan Istri Engku Emran soal Pernikahan Laudya Cynthia Bella

Bahkan, tak hanya satu orang, para pelaku diperkirakan gerombolan yang terdiri dari 5-6 orang.
Dengan kejadian itu, Supardi terpaksa kehilangan dua handphone (hp) kesayangannya.
Hal inipun seakan menegaskan, jika angkutan umum di kota Palembang masih tidak aman bagi para penumpangnya.
"Bukan hp saja yang hilang. Tapi juga saya sempat dipukuli," ujarnya saat memberikan keterangan di hadapan petugas.
Supardi menceritakan, kejadian tersebut bermula saat ia bersama temannya baru selesai melakukan peliputan di kabupaten Pali dengan menggunakan sepeda motor.
Karena berbeda arah dengan temannya, Supardipun memutuskan untuk turun di kawasan tugu KB, Jalan KH Wahid Hasyim.
Setelah turun, ia lalu melanjutkan perjalanan dengan menumpangi bus Kertapat-KM 12 tersebut. Baru naik, salah seorang pelaku langsung mengambil hpnya.
Tahu jika hp dicuri, sempat terjadi keributan antara Supardi dan dengan para pelaku.
Bahkan, para pelaku sempat memukulinya dan kembali mengambil satu lagi hpnya yang berada di kantong.
Dipukuli, membuat Supardi sempat melawan.
Namun, perlawanan Supardi selesai, saat pelaku menodongkan pisau ke arahnya, dan Supardi memutuskan untuk turun tepat di atas Jembatan Ampera.
"Saya pikir, sopirnya ikut terlibat juga. Karena saat saya ribut dengan pelaku itu, sopir itu malah marah-marah. Saat turun dari bus itu, saya kebetulan bertemu dengan teman saya, jadi saya sempat memoto sopir dan bus tersebut. Siapa tahu bisa jadi bukti," harapnya.