12 Tahun Suami Menghilang,Istri Baru Tersadar Saat Menemukan Surat di Peti Mati,Ternyata Selama Ini

Penyakitnya yang makin parah membuat Liu Ping-ling tinggal menikmati hari-hari tuanya.

epochtimes
viral 

Saat putranya menginjak SMA, suaminya menjadi lebih sering pulang ke rumah.

Setelah lulus kuliah, anak laki-lakinya kerja dan tinggal di kota.

Seiring dengan pernikahan putra-putrinya, istrinya kembali melihat suaminya tampak gundah dan gelisah, badannya juga mulai kurus, dan jadi pelupa.

Keesokan paginya, suaminya berkata padanya, bahwa dia ingin keluar mencari uang (kerja) sebagai bekal hari tua mereka.

Ia berusaha membujuk suaminya agar tidak pergi, satu bulan lagi menantu perempuan mereka akan melahirkan, dan putranya juga mengatakan akan membawa mereka tinggal di kota setelah anaknya lahir, sekalian membantu menjaga cucunya nanti di kota.

Suaminya bilang, bahwa meskipun kondisi ekonomi putranya lumayan baik, tapi bagaimanapun juga perlu biaya untuk merawat anak dan menafkahi mertuanya.

Ia lebih tak ingin lagi menambah beban putrinya, karena kondisi ekonomi putrinya tidak begitu baik.

Terkadang ia merenung, dan merasa bersalah pada anak-anaknya, karena saat keluarga susah ketika itu, putrinya yang membantu menopang beban hidup keluarga.

Sekarang meski tidak sampai kelaparan, tapi beban keluarga putrinya sendiri juga berat, ada dua anak yang masih kecil dan sepasang mertua yang sakit-sakitan.

Namun, suaminya akhirnya pergi juga, dan mengatakan akan segera kembali setelah cukup mengumpulkan uang untuk hari tua. Satu bulan setelah kepergian suaminya, ia lalu dijemput ke kota oleh putranya.

Tak disangka kali ini suaminya pergi dan tak kembali lagi selama 12 tahun.

Dalam satu tahun, beberapa kali ia pulang ke kampung hanya untuk menanti kepulangan suaminya, namun, sampai ia jatuh sakit dan dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis, tak pernah terlihat sedikit pun bayangan suaminya kembali.

Liu Ping menetap beberapa waktu di desa, namun, kondisi sakitnya kembali memburuk, melihat kondisi yang kritis itu, putranya sudah menyiapkan segala sesuatunya. Di rumah tuanya itu, ada sebuah peti mati yang dulu dibuat oleh ayahnya.

Ketika ia membuka tutup peti mati, ia melihat sebuah bungkusan, di dalamnya terdapat selembar surat dan seberkas laporan medis. Ia melihat isi surat dan goresan huruf yang sangat dikenalnya, yaitu tulisan ayahnya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved