Mereka Terus Berjuang

Dengar Azan Saat Melintas Depan Masjid, Pria Non Muslim Bikin Orang Tercengang, Ini yang Dilakukan

Sore itu seorang pria keturunan Tionghoa tengah berjalan di depan masjid. Jam menunjukkan sekitar pukul 15.00 lewat.

Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: M. Syah Beni
TRIBUNSUMSEL.COM/ ANDRI HAMDILLAH/ Net

Memasuki tahun 2017 awal, tepatnya pada tanggal 18 Januari ia memberanikan diri untuk mengatakan kepada orangtuanya kalau dirinya ingin masuk Agama Islam.

"Saya takut, tetapi jelas Islam adalah Agama keputusan terakhir dan akhirnya saya memberanikan diri untuk bilang kepada orangtua serta keluarga besar saya", ungkapnya.

Keesokan harinya di tanggal 19 Januari 2017, ia akhirnya mengucapkan dua kalimat syahadat di dalam Masjid Cheng Ho Jakabaring.

"Alhamdulilah saat selesai mengucapkan dua kalimat syahadat hati saya merasa tenang serta bahagia, hati dan perasaan terasa sangat bahagia ketika saya telah resmi menjadi pemeluk Agama Islam", ceritanya.

Masjid Cheng Ho
Masjid Cheng Ho (TRIBUNSUMSEL.COM/ ANDRI HAMDILLAH)

Pria yang menggeluti bisnis Interior Furniture tersebut juga mengganti namanya menjadi Yusuf.

Nama tersebut adalah pemberian ustaz yang bernama Haji Didi.

"Ustaz Didi memberikan nama baru kepada saya, syukur alhamdulilah rasanya kehidupan baru berada dikehidupan saya", terangnya.

Sekarang Yusuf hampir satu tahun mempelajari ajaran Islam.

Mulai dari cara untuk salat, puasa serta perbuatan yang dilarang ajaran Islam.

"Dulu saya fikir puasa itu sangatlah berat tetapi saat saya menjalaninya dengan ikhlas puasa seperti ringan untuk dijalankan", tuturnya.

Kedua orangtuanya tidak mempersalahkan keputusan yang ia ambil.

Keluarga besarnya pun memberikan keputusan sepenuhnya kepadanya.

"Ya orangtua beserta keluarga menghargai keputusan yang telah saya ambil, mereka juga menganggap kallau saya telah bisa memilih jalan kehidupan sendiri", jelasnya.

Selama menjadi seorang mualaf ia berusaha untuk mendalami Agama Islam dengan cara salat dan berdoa kepada Allah SWT.

"Setelah memeluk Islam, saya merasa bisa mengontrol emosi, apalagi setelah saya habis salat", terangnya.

Sambil tersenyum ia mengatakan kalau hatinya sudah sangatlah mantap dengan ajaran Agama Islam.

"Insyallah ini agama yang terbaik untuk saya, sampai tutup usia Islam adalah Agamaku dan Allah SWT tuhan ku", tutupnya dengan lantang.

Ananto
Ananto (TRIBUNSUMSEL.COM/ ANDRI HAMDILLAH)
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved