Inalilahi, 64 Anak Tewas Saat Dirawat di Rumah Sakit, Penyebabnya Bikin Banyak Orang Marah

Pernyataan para pejabat itu bertentangan dengan kesaksian keluarga korban. Keluarga yakin bahwa

Editor: M. Syah Beni

Sementara para perawat mencoba menggunakan ventilator manual yang harus ditekan setiap beberapa detik.

Selama beberapa hari, lebih dari 60 anak-anak tewas mengenaskan, mereka tewas tersiksa dihadapan orang tua yang cemas.

c
c ()

Pemerintah daerah kembali menyatakan akan membentuk sebuah komite penyelidikan, dan jika hasil penyelidikan menemukan lembaga pemerintah yang lalai, maka dipastikan pihak yang bertanggung jawab tidak akan lolos dari hukum.

Sumber menyebutkan, perusahaan pemasok oksigen tersebut menandatangani kontrak dengan pemerintah, tunggakan tidak boleh lebih dari 1 juta rupee atau sekitar Rp. 208.5 juta.

Namun tahun lalu, pihak rumah sakit menunggak sebesar 5 juta rupee atau sekitar Rp. 1.042 miliar.

Perusahaan tersebut sebelumnya juga telah mengurangi pasokan oksigen.

Namun, tragedi kembali terjadi, hingga pemerintah panik dan mengelak tanggung jawab.

Saat ini, pihak berwenang telah mengatur untuk mengangkut oksigen dari sanatorium dekat rumah sakit.

RS telah menerima 50 tabung oksigen, dan akan dipasok 100 sampai 150 tabung lagi.

Sementara itu, pengadilan setempat juga memerintahkan untuk memulai penyelidikan, untuk menemukan penyebab pasti kematian korban.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved