Air Mata Paskibra Usai Insiden Peci Tersangkut hingga Lomba 17'an Satu Orang Bersimbah Darah

Mulai dari anggota Paskibra menangis saat insiden peci tersangkut di bendera hingga balap karung berujung kematian

Facebook
lomba pocong 

TRIBUNSUMSEL.COM-Berbagai berita dan peristiwa menarik terjadi sepanjang hari Kamis (16/8/2017).

Mulai dari anggota Paskibra menangis saat insiden peci tersangkut di bendera hingga balap karung berujung kematian, satu orang berlumuran darah.

Berikut lima berita teratas yang paling banyak dibaca di kanal News TribunWow.com.

Anggota Paskibra tampak menangis usai terjadi insiden tersangkut di bendera, Kamis (17/8/2017)
Anggota Paskibra tampak menangis usai terjadi insiden tersangkut di bendera, Kamis (17/8/2017) (TRIBUN MEDAN/TOMMY SIMATUPANG)

Seorang pria pasukan pengibaran bendera (Paskibra) menangis dan menitikan air mata saat peci yang dipakai ketika melakukan pengibaran bendara merah putih HUT ke-72 RI tersangkut di kain bendera.

Insiden kecil terjadi pada saat pelaksanaan upacara HUT ke-72 Republik Indonesia di Stadion Panji Bako, Kecamatan Sitinjo, Kabupaten Dairi, Kamis (17/8/2017).

Bagaimana bisa peci yang digunakan hingga sangkut dan terbawa bendera sampai ke atas tiang?

Simak selengkapnya pada berita di bawah ini!

2. 8 Anggota Paskibra yang meninggal dunia jelang pengibaran bendera

Pemakaman Aritya (kiri) dan Paskibraka (kanan)
Pemakaman Aritya (kiri) dan Paskibraka (kanan) (tribunnews.com)

Hari kemerdekaan identik dengan upacara pengibaran bendera.

Saking spesialnya hari tersebut, upacara pengibaran bendera dibutuhkan pasukan pengibar bendera yang berjumlah puluhan orang.

Momen tersebut begitu spesial, sehingga banyak pelajar Indonesia yang menginginkan agar terpilih menjadi anggota Paskibra.

Namun, ada saja cerita duka.

Inilah 8 anggota Paskibra meninggal dunia

Lihat daftar selengkapnya di sini!

3. 4 insiden tak terduga upacara pengibaran bendera!

Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) membawa Bendera Merah Putih untuk dikibarkan saat Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi 17 Agustus di Lapangan Merdeka, Medan, Sumatera Utara, Senin (17/8/2015). Seluruh rakyat Indonesia memperingati HUT ke-70 Kemerdekaan RI.
Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) membawa Bendera Merah Putih untuk dikibarkan saat Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi 17 Agustus di Lapangan Merdeka, Medan, Sumatera Utara, Senin (17/8/2015). Seluruh rakyat Indonesia memperingati HUT ke-70 Kemerdekaan RI. (TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI)

Prosesi pengibaran bendera merah putih merupakan prosesi inti upacara dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus.

Namun siapa sangka, dalam prosesi yang bisa dikatakan penuh hikmat itu juga pernah terjadi kesalahan-kesalahan.

Padahal, pasukan pengibar bendera atau paskibra menjadi elemen yang sangat diperhatikan baik saat upacara pengibaran maupun penurunan bendera.

Namun, persiapan mereka kadang gagal karena insiden tak terduga yang terjadi saat upacara.

Apa saja insiden tersebut?

Temukan jawabannya pada berita di bawah ini!

4. Tentang Fariza, sang pembawa bendera HUT ke-72 RI

Anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) 2017 di Istana Negara.
Anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) 2017 di Istana Negara. (Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden)

Euforia momen ulang tahun kemerdekaan RI tengah dirasakan.

Adapun, momen ulang tahun kemerdekaan sekaligus peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI selalu identik dengan Paskibraka.

Ya, para petugas pengibar bendera pusaka ini selalu jadi topik pembicaraan setiap tahun.

Tahun ini, kehormatan menjadi pembawa baki diperoleh Fariza Putri Salsabila.

Paskibraka tersebut merupakan perwakilan Provinsi Jawa Timur.
Ia adalah siswi SMAN 1 Blitar.

Beberapa fakta berkaitan dengan sosok Fariza pun hadir.

Baca selengkapnya di sini!

5. Lomba balap karung yang berubah gaduh, satu orang berlumuran darah tewas di TKP

Sahrian tewas ditusuk saat merayakan HUT Kemerdekaan 17 Agustus 195 di Barito Timur
Sahrian tewas ditusuk saat merayakan HUT Kemerdekaan 17 Agustus 195 di Barito Timur (ISTIMEWA)

Suasana kegembiraan dalam merayakan 17 Agustus 1945 atau HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke 72 tahun mendadak menjadi peristiwa berdarah mengerikan.

Ini terjadi saat diselenggarakan lomba balap karung untuk memeriahkan Dirgahayu RI 72 tahun, di lapangan bola voli, tepatnya di RT 06 Desa Hayaping, Rabu (16/8/2017) sekitar pukul 16.00 WIB.

Sahrian (36) warga Desa Hayaping, Kecamatan Awang, Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah mendadak roboh akibat terkena tusukan dari belakang oleh JN (27).

Suasana pun menjadi gaduh.

Bagaimana nasib Sahrian selanjutnya?

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved