Bule Kagum Wisata Alamnya Indah dan Masih Alami tapi Sayang Keranya Makan Sampah
Tapi juga mengunjungi Air Terjun Temam, kampung warna-warni dan mencoba wahana air Rafting di Sungai Kelingi.
Penulis: Eko Hepronis | Editor: Hartati
Seperti mereka jumpai di objek wisata Bukit Sulap mereka merasa kasihan karena banyak melihat monyet-monyet yang makan sampah.
Sehingga dikhawatirkan monyet-monyet tersebut dimasa yang akan datang akan tercemar.
"Semuanya sangat indah, sayangnya banyak monyet-monyet yang makan sampah, karena masih banyak yang buang sampah sembarangan walaupun di sana ada kotak sampah," timpal Chloy mahasiswa asal Hongkong.
Ia berpesan untuk pemimpin kedepan agar fasilitas yang sudah ada dikota Lubuklinggau, seperti air Terjun Temam, Masjid Agung dan kampung warna-warni untuk dijaga sehingga kedepan bisa menarik wisatawan lain untuk berkunjung.
Sementara Grizelda Alodia ketua pelaksana AIESEC Indonesia menyampaikan, program AIESEC adalah menjalankan misi-misi dalam menjalan program persatuan bangsa-bangsa di dunia.
"Sektor yang paling penting adalah menjelajah pariwisata, kali ini kita mempunyai 17 partisipan. Selama di Sumatara Selatan (Sumsel) kita mengunjungi Pagar Alam, Okus, dan terakhir Lubuklinggau,"ungkapnya.