OTT di Disdik Sumsel
Ada Oknum Disdik Kena OTT, Ini Kata Menteri Pendidikan
Muchadjirpun mengaku, telah bekerja sama dengan sapu bersih (saber) pungli dan inspektorat di masing-masing daerah untuk mengawasi agar tidak terjadi
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Slamet Teguh Rahayu
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Pagi-pagi SD Negeri 129 yang berada di kawasan Sukarami mendadak heboh.
Pasalnya, sekolah mereka kedatangan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia, Muchadjir Efendi, Rabu (2/8/2017).
Kedatangan Muchadjir ke SD Negeri 129 ini merupakan rangkaian kegiatan kunjungan dalam kegiatan konsolidasi jajaran pendidikan dan launching penguatan pendidikan karakter provinsi Sumsel di Kabupaten Ogan Ilir (OI).
Dalam kesempatan ini, Muchadjir menyoroti tentan peristiwa Operasi Tangkap Tangkap (OTT) yang terjadi di Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Sumsel.
Muchadjir menegaskan, ia sudah sudah betul-betul memperingatkan kepada seluruh jajarannya agar tidak terjadi pungutan-pungutan liar (pungli) di sekolah.
Jika masih terjadi, maka itu merupakan tanggung jawab masing-masing.

"Hal-hal seperti ini sudah kita peringatkan betul," tegasnya.
Muchadjirpun mengaku, telah bekerja sama dengan sapu bersih (saber) pungli dan inspektorat di masing-masing daerah untuk mengawasi agar tidak terjadi pungli.
"Jika masih ada yang melanggar ya, pasti sudah ada ketentuannya. Kalau pelanggaran hukum tentu prosesnya melalui jalur hukum," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan Polda Sumsel melakukan Operasi Tangkap Tangan di kantor Dinas Pendidikan Sumsel tepatnya di gedung Sertifikasi Guru, Kamis (20/7/2017).
Operasi tangkap yang dilakukan Polda Sumsel ini, dikarenakan adanya laporan bila banyak oknum pegawai Diknas Sumsel yang meminta uang agar bisa lulus sertifikasi guru.
Dari pegawai yang ada di Diknas Sumsel, dibuat koordinator perwakilan dari guru yang akan melakukan sertifikasi.
Koordinator yang ditunjuk, bertujuan untuk mengumpulkan uang dan selanjutnya uang tersebut diberikan kepada oknum pegawai Diknas bagian sertifikasi.
Saat memberikan uang itulah, dari laporan yang masuk langsung dilakukan penyelidikan.
Ketika beberapa koordinator akan menyerahkan uang, langsung dilakukan operasi tangkap tangan dari polda Sumsel.