Dicerai Suami dan Rawat Anaknya yang Menderita Hydrocephalus, Begini Keadaan Amanda Sekarang

Sejak Amanda masuk di rumah sakit ini, menurut dr Rynna, pihaknya telah mempersiapkan administrasi dan dokumen-dokumen penunjang yang dibutuhkan untuk

Editor: M. Syah Beni
Tribunsumsel.com/ Retno Wirawijaya
Bupati Ogan Komering Ulu (OKU), Drs H Kuryana Azis mendatangi Amanda balita berusia 3 tahun di RSUD dr Ibnu Soetowo Baturaja. 

TRIBUNSUMSEL.COM,BATURAJA– Bupati Ogan Komering Ulu (OKU), Drs H Kuryana Azis mendatangi Amanda balita berusia 3 tahun di RSUD dr Ibnu Soetowo Baturaja.

Orang tua Amanda, yakni Minarti (31), seakan tidak bisa menahan air matanya, ketika orang nomor satu di daerah berjuluk bumi sebimbing sekundang itu datang dan memberikan bantuan untuk pengobatan anaknya tersebut sampai tuntas.

Bantuan Kuryana diberikannya saat membesuk Amanda yang sejak Senin siang (17/7), pukul 12.00 WIB dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ibnu Sutowo Baturaja.

Kuryana datang ke rumah sakit ini didampingi Kabag Humas Riduan dan Ketua Komisi I DPRD OKU Yopi Sahrudin.

Kedatangan bupati dan rombongan disambut Direktur RSUD Ibnu Sutowo dr Rynna Dyana bersama sejumlah stafnya, sekitar pukul 19.00 WIB malam.

Kuryana langsung masuk ruang VIP No 1 tempat Amanda dirawat.

H kuryana melihat langsung kondisi Amanda yang kepalanya membesar.

Diusap-usapnya sebagian tubuh Amanda dan sesekali dia bertanya kepada Minarti.

Kepada Minarti, Kuryana meminta pengobatan Amanda harus tuntas.

Selaku pribadi dan pemerintahan dirinya akan membantu penuh biaya pengobatan Amanda.

“Ini untuk biaya makan ibu selama pengobatan. Biaya pengobatannya itu (dananya, red) lain. Pergunakan sehemat-hematnya kalau habis laporkan, pokoknya ini harus tuntas,” kata Kuryana sambil memberikan sejumlah uang dalam amplop putih terlihat sangat tebal.

Minarti langsung terharu dan saat itulah terlihat air matanya menetes membasahi pipi.

Dia tak menyangka Bupati OKU membesuk anaknya dan memberikan perhatian pemerintah begitu cepatnya.

“Terima kasih Pak,” ujarnya singkat langsung meraih tangan H Kuryana.

Kepada Direktur RSUD dr Rynna Dyana, Kuryana menginstruksikan untuk membantu pengobatan Amanda hingga tuntas.

Mulai administrasi hingga balita tersebut dioperasi.

Dr Rynna pun mengatakan kalau Amanda rencananya akan dirujuk ke rumah sakit di Palembang.

Sejak Amanda masuk di rumah sakit ini, menurut dr Rynna, pihaknya telah mempersiapkan administrasi dan dokumen-dokumen penunjang yang dibutuhkan untuk dirujuk ke rumah sakit di Palembang.

"Rencananya besok siang (siang ini, 18/7/2017) pasien atas nama Amanda kita rujuk ke Palembang. Di sanalah pasien akan dioperasi,” kata dokter muda satu ini.

Mengingatkan, Amanda (3) tahun Desa Karang Endah, Kecamatan Lengkiti, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), harus berjuang melawan penyakit yang diduga hydrocephalus.

Akibat, penyakit yang ia derita Amanda harus menahan sakit setiap hari dan mengalami kejang-kejang tujuh kali dalam satu hari. 

Dari informasi yang diterima Tribun Sumsel bocah berjenis kelamin perempuan itu, ditinggalkan sosok ayah sekitar satu tahun lalu karena bercerai.

 Tidak hanya sakit hingga kejang-kejang setiap hari yang dirasakan Amanda, bocah tersebut juga harus ditinggal Minarti ke kebun untuk mencari uang bekal makan mereka setiap hari. 

Setiap paginya Amanda dititipkan dengan adik Minarti seraya menunggu kakak perempuan Amanda pulang dari sekolah untuk bergantian merawat dan menjaga amanda.

Ketua Barisan Pemuda Lengkiti Bersatu (BPLB) H Muslimin Jakpar alias Mimin, mencenceritkan, dulu Amanda pernah hendak dioperasi.

Namun karena keterbatasan biaya batal dilakukan.

Pengobatan tetap dilakukan hanya saja seadanya. 

"Kondisi itu sudah ia alami sejak lahir. akibat penyakit yang dialami untuk makan saja ia susah. Karena nasih harus dipenyetkan terlebih dahulu sehingga bisa dimakan," katanya, ibu Amanda sehari-hari bekerja sebagI buru harian atau upahan.

Karen keterbatasan ekonomi, dengan ibunya tersebut hanya diobati seadanya.

Bahkan saat ini Amanda tidak mendapatkan perawatan medis sama sekali karena tidak adanya biaya pengobatan.

Maklum saja Minarti ibu Amanda tidak memiliki pekerjaan tetap, ibu Amanda hanya seorang serabut.

"Kalau untuk susu setiap bulan dapat dari Puskesman. Jadi tetap minum susu," kata Mimin.

Mimin, berharap pemerintah atau pun para dermawan melihat juga kondisi Amanda yang merupakan tetangga nenek Rohaya dan Slamet yang lagi terkenal saat ini.

“ Ini soal kemanusiaan dimana seorang balita yang tinggal satu RT satu dusun dengan pasangan pengantin yang lagi viral, harus tiap hari bertarung melawan penyakitnya. Sedangkan ibunya tidak bisa mengasuh sepenuhnya,”harapnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved