Menjijikan Ratusan Tengkorak Kepala Sapi Menumpuk di Sungai Aur Bikin Mual, Rupanya Ini yang Terjadi

Sedangkan tulang belulang yang baru dibuang berada di bagian atas dengan kondisi masih merah karna daging yang masih menempel.

Editor: Hartati

Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Iswahyudi

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Ratusan tengkorak kepala sapi menumpuk di pinggir Sungai Aur, Kelurahan 9/10 Ulu Palembang, Jumat (15/7/2017). Tulang belulang itu dibuang begitu saja oleh penjual daging sapi di Pasar 10 Ulu yang berada tepat di sebelah Sungai Aur.

Musim kemarau saat ini mengakibatkan debit anak Sungai Musi ini mengering dan terlihatlah semua tumpukan sampah. Pantauan TribunSumsel.Com, tumpukan sampah tulang belulang sapi tersebut sudah berlangsung lama. Pasalnya tulang belulang di dasar Sungai Aur sudah banyak yang menghitam.

Sedangkan tulang belulang yang masih segar  berada di tumpukan bagian atas dengan kondisi masih merah karna daging yang masih menempel. Tumpukan tulang belulang ini menimbulkan bau busuk bahkan ada banyak belatung dan lalat di tempat ini.

Tidak hanya tulang belulang sapi, limbah rumah tangga pun juga banyak terlihat di pinggiran sungai yang kondisinya mengering ini. Bahkan ada perahu kayu yang karam melintang di tengah sungai.

Padahal tak jauh dari tempat tersebut sudah ada banner himbauan dilarang membuang sampah. Dalam tulisan di banner tersebut, bagi siapapun yang  melanggar Perda Kota Palembang No 27 tahun 2011 dengan ketentuan hukuman pidana kurungan paling lama 3 bulan atau denda paling banyak Rp 50 juta.

Warga yang melintas di tempat tersebut mengaku prihatin saat melihat tumpukan tulang belulang. "Hampir tiap hari lewat jembatan Sungai Aur dan memang kondisinya memprihatinkan karena banyaknya sampah yang dibuang dari orang pasar sana," kata Isman  (46), seorang warga yang melintas di tempat tersebut.

Isman menuturkan, tumpukan sampah memang terlihat jelas saat air sungai surut seperti saat musim kemarau saat ini. "Tapi kalau pasang, tidak terlalu kelihatan (sampahnya:red) dan sepertinya memang lebih enak dilihat saat pasang," jelasnya.

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Palembang, Syaiful, mengatakan prihatin dengan kondisi tersebut. "Bukan hanya kami saja yang harus menjaga sungai, tapi seluruh masyarakat di sekitar tersebut juga harus ikut menjaga. Kami tidak bisa memantaunya setiap saat," katanya pada Tribun, Senin (17/7/2017).

Syaiful mengungkapkan, Walikota Palembang, Harnojoyo, selalu mengingatkan untuk menjaga sungai dan jangan membuang sampah ke sungai dalam setiap kegiatan gotong royong tiap minggunya.

"Kalau anak sungai tercemar pasti masuk ke induk Sungai Musi dan air minum yang dikelola kan dari Sungai Musi jadi perlu biaya yang tinggi dalam pengelolaannya jadi air bersih bila sungainya tercemar," ungkapnya.

Syaiful menuturkan, untuk mengurangi sedimentasi sungai, mereka selalu rutin mengeruk sungai dengan ekskavator. "Tapi kan tidak semua anak sungai bisa dilewati ekskavator, jadi dilakukan manual oleh petugas namun kurang efektif. Oleh karena itu menurutnya perlu peran serta dan partisipasi seluruh masyarakat agar tertib membuang sampah di tempat yang sudah disediakan. Tapi kadang tempat sudah disediakan dan masyarakat mengeluh jauh tempatnya, ujung-ujungnya masih buang sampah di sungai. Harus ada kesadaran dari masyarakat itu sendiri," ujarnya. 

tengkorak sapi
Sampah menumpuk di Sungai Aur Kelurahan 9/10 Ulu

Palembang Bisa Tenggelam

Direktur Walhi Sumsel, Hadi Jatmiko mengatakan,  terkait kualitas maupun kuantitas anak Sungai Musi atau Sungai Musi itu sendiri dalam beberapa tahun terakhir semakin memprihatinkan. Kondisi diperparah banyaknya pembangunan yang tidak memperhatikan kondisi ruang dan fungsi lingkungan hidup.

"Misalnya reklamasi rawa, pembuangan sampah sembarangan dan  alih fungsi lahan di kota Palembang. Terdapat 90 Anak sungai yang kondisinya memprihatinkan, ada yang hilang atau tidak berfungsi dan mengalami pendangkalan sendimentasi," katanya pada TribunSumsel.Com.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved