VIDEO: Wanita Ini Nyanyi di Atas Panggung dengan Pakaian Seksi, Lihat Bagian depannya Bikin Melongo
Sebuah rekaman video yang memperlihatkan seorang wanita sedang menyanyi di sebuah acara viral di media sosial.
Dari pantauan Tribun Sumsel di pusat-pusat perbelanjaan dan tempat umum, terlihat banyak dijumpai pengguna "Jilboobs" baik di mal maupun di kampus dan tempat umum lainnya.
Seperti yang diungkapkan Permata. Wanita yang telah telah lama berhijab ini mengaku dirinya juga mengikuti tren "Jilboobs" yang saat ini sedang menjadi tren.
"Kalau bagi saya penggunaan hijab seperti itu biasa-biasa saja, semua tergantung dari pribadi masing-masing dalam hal menyikapinya. Jangan lihat dari cara pakainya, tetapi niatnya," ujarnya saat dibincangi Tribun.
Ia mengatakan, memang dirinya senang menggunakan pakaian yang sedikit ketat dibalut dengan hijab pendek agar terlihat lebih modis. Karena, tren yang ada saat ini tidak hanya dikenakan dirinya sendiri tetapi juga banyak remaja putri yang mengenakan hijab namun dengan tren saat ini.
"Perkembangan fashion memang harus terus diikuti, apalagi sekarang banyak sekali wanita berhijab pun dapat terus tampil stylish. Hijab tetap dipakai, tetapi modis jangan ketinggalan," jelasnya.
Diah, "penganut" jilboobs lainnya mengaku dirinya baru belajar menggunakan hijab, setahun terakhir. Karena masih peralihan, Diah mengaku soal pakaian, akhirnya juga terpaksa model transisi.
"Sayang baju lama tidak terpakai. Jadi ya memang masih model ketat. Baju lengan pendek saya pakai manset," katanya yang berstatus mahasiswi perguruan swasta di Palembang.
Tampil Modis dengan Hijab Tanpa Disebut
Fenomena jilboobs yang menjadi tren fashion di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), tak luput menjadi perhatian para desainer dan perancang busana. Meski banyak yang mengatakan jilboobs bukanlah pakaian busana syari, tetapi gaya berpakaian ini malah kerap dilirik perempuan-perempuan berhijab.
“Jilboobs itu sebenarnya sebutan untuk pakaian seksi, namun menggunakan kerudung. Di Samarinda, rata-rata perempuan menggunakan pakaian hijab dengan tren fashion. Misalnya, ada bahan kaus, dengan gesper atau dengan vintage, tetap terlihat seksi kan,” kata Marie, salah satu perancang busana di Samarinda.
Menurut Merie, sebenarnya menutup aurat disarankan dengan mengenakan pakaian longgar. Tujuannya agar lekuk tubuh tidak terlihat dan tidak mengundang nafsu syahwat laki-laki. Namun, kata dia, bukan fashion namanya jika tidak menampilkan ragam busana modern. Oleh karena itu, para perempuan yang sejatinya penggila fashion akan tergiur untuk menggunakan ragam pakaian masa kini, termasuk jilboobs.
"Meski jilboobs itu sebutan untuk pengguna hijab bertubuh gempal, namun lekukan yang terlihat dari tubuh perempuan langsing berhijab juga sudah bisa disebut jilboobs. Jadi bukan salah mata memandang, tetapi ragam busana kian modernlah yang tidak bisa dilepaskan,” kata Marie.
Untuk itu, Marie berpesan, jika perempuan tidak ingin disebut pengguna jilboobs, dia menyarankan agar menggunakan pakaian yang longgar. Meski menggunakan celana jins, kata Marie, tetapi usahakan bagian atas menutup leher hingga ke bagian paha.
“Secara harfiah, jilbab itu tidak memperlihatkan lekuk tubuh. Pakemnya berbusana muslim syari dengan tampilan yang tidak kampungan juga banyak kok. Bisa main di warna-warna baju. Bisa juga menggunakan pakaian yang modern, tapi tidak ketat dan menggunakan pakaian dalam atau manset,” ujar dia.
Lehlie Safitri, salah satu mahasiswi penyuka fashion hijab, juga mengatakan hal yang sama. “Namanya fashion ya, jilbab tetap harus trend center dan jangan kampungan. Saya sudah bersuami, wajar toh kalau mau dandan dan menggunakan busana yang beragam,” ujar dia.