Gara-gara Baju Suporter Bola Dua Kelompok Remaja Ini Bertemu di Tengah Kegelapan dan Lakukan Ini
Tak butuh waktu lama, Satreskrim Polresta Palembang pun berhasil menangkap enam tersangka yang terlibat dalam aksi tersebut.
Penulis: Sri Hidayatun | Editor: Hartati
TRIBUNSUMSEL.COM.PALEMBANG- Diduga lantaran tak terima telah menginjak-injak baju supporter bola dan di upload di sosial media yakni facebook menjadi latar belakang aksi tawuran yang dilakukan remaja, Sabtu (1/7/2017) sekitar pukul 23.30 wib.
Aksi tawuran yang berujung maut tersebut pun berlangsung di jalan Noerdin Pandji lorong Perjuangan yang mengakibatkan satu orang meninggal di lokasi kejadian.
Tak butuh waktu lama, Satreskrim Polresta Palembang pun berhasil menangkap enam tersangka yang terlibat dalam aksi tersebut.
Sebagian para tersangka ini merupakan masih berstatus pelajar sekolah.
Keenam tersangka yakni DN (17), Aldo (18) warga sukawinatan, Aldo (16) tinggal di km 5, Parman (17) tinggal Soekarno Hatta, Okta (18) KM 5 dan Rian (19) tinggal di Jalan R Sukamto.
Keenam tersangka ini pun hanya tertunduk lemas sembari menutupi wajahnya.
DN mengaku bahwa dirinya tak terima atas perbuatan korban yang telah menginjak-injak baju supporter.
"Dia sudah menginjak-injak baju supporter kami pak ," ujar pelajar yang mengaku masih bersekolah di salah satu SMP swasta di Palembang.

Lanjutnya, bahkan foto tersebut pun di upload ke sosial media yakni facebook dan di tage ke akun para supporter tersebut. Akibatnya mengundang kemarahan dari para supporter sehingga tawuran pun tak terelakan.
"Banyak komen pak di facebook itu dan kamu pun sepakat bertemuan di jalan kebun sayur untuk tawuran, " katanya.
Tak ayal setelah bertemu, geng supporter bola versus geng kebun sayur ini pun melakukan tawuran di tengah kegelapan tersebut.
"Kami tawuran di sana pak. Tugas aku yang babit samo nusuk dio pakai lading karena kondisi gelap aku dak tau siapo yang aku tusuk itu pak," aku DN.
Kapolresta Palembang, Kombes Pol Wahyu Bintono HB mengatakan pihaknya berhasil mengamankan enam tersangka aksi tawuran yang menewaskan satu orang.
"Diduga masih banyak pelaku lainnya yang terlibat dan ini masih tengah kita kejar dan dalami, " ujarnya.