Kapolri Datang ke Palembang, Preman, Copet, Jambret yang Berkeliaran Siap-siap Dibeginikan

Terlebih, mendekati lebaran, seluruh jajaran juga telah diperintahkan untuk melakukan tindakan kepolisian baik membersihkan aksi premanisme, copet

Penulis: M. Ardiansyah | Editor: M. Syah Beni
TRIBUNSUMSEL.COM/ M Ardiansyah
Kapolri Jenderal Tito Karnavian 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Safari ramadan yang dilakukan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian ke Mapolda Sumsel, sebagai contoh kepada jajaran untuk memperbanyak silahturami dan sekaligus pulang kampung.

Dari itulah, mendorong seluruh jajaran untuk melaksanakan kegiatan silahturahmi baik bersama ulama, anak-anak yatim, kaum duapa dan lainnya dengan tujuan selain merapatkan silahturahmi, tentunya nanti juga berhubungan baik untuk bisa mengisi pembangunan.

"Selain itu, bisa menjaga keamanan situasi bersama-sama seluruh komponen masyarakat. Hal itulah yang ditekankan untuk seluruh jajaran," ujar Tito didampingi Kapolda Sumsel Irjen Pol Agung Budi Maryoto, Jumat (16/6/2017).

Ketika disinggung mengenai persiapan pengamanan lebaran, Polri telah mempersiapkan operasi Ramadniya yang fokusnya untuk menjaga keamanan secara umum hingga menjaga jangan ada aksi teror dengan mengacu sejak adanya bom di Kampung Melayu.

Dengan demikian, selama ramadan hingga lebaran harus berjalan dengan aman.

Terlebih, mendekati lebaran, seluruh jajaran juga telah diperintahkan untuk melakukan tindakan kepolisian baik membersihkan aksi premanisme, copet, jambret dan lainnya di pusat-pusat keramaian.

"Untuk masalah arus mudik dan balik, sudah diperintahkan seluruh jajaran untuk melakukan pengamanan dan antisipasi. Saya sudah perintahkan polisi tidak boleh ada yang libur, lebaran boleh tetapi tidak boleh libur. Pengendalian arus harus dilakukan secara maksimal dan nantinya ada pembuatan pos-pos bersama untuk pengamanan dan pelayanan bagi pemudik," jelasnya.

Masyarakat juga dihimbua harus mempersiapkan diri dan kendaraan yang prima untuk melakukan mudik. Bahan bakar kendaraan juga harus diperhatikan, sebelum masuk daerah sepi BBM.

Selain itu, membawa makanan secukupnya serta obat-obatan, karena bisa saja terjadi penumpukan kendaraan.

"Kami prediksi, lebaran jatuh pada 25- 26 Juni mendatang, biasanya akan mulai terjadi penumpukan kendaraan mendekati lebaran. Puncak arus mudik akan terjadi diperkirakan 23 dan 24 Juni mendatang," jelas Tito.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved