Gak Punya Uang Bayar Ambulans Untuk Bawa Mayat Istrinya, Akhirnya Suami Gunakan Ini
Karena tidak mampu untuk membayar layanan ambulans rumah sakit atau menyewa mobil mayat. Seorang pria terpaksa bersusah payah untuk membawa pulang
Penulis: Kharisma Tri Saputra | Editor: Kharisma Tri Saputra
Mereka berdua telah bergegas pulang, namun ketika sampai Susheela telah meninggal dunia.
Menurut seorang ahli bedah dari rumah sakit Sadar, M M Wasim mengatakan. 
Rumah sakit yang bersangkutan tidak memiliki mobil mayat yang dapat digunakan ketika itu karena rusak.
Jadi semua urusan dari anggota keluarga yang meninggal mereka harus mengelolanya sendiri.
Pejabat daerah Pankaj Kumar Pal mengatakan, ia telah memerintahkan sebuah penyelidikan dilakukan setelah kejadian malang itu.
"Satu komite dua anggota yang terdiri dari hakim tambahan daerah (ADM) dan ahli bedah umum telah dibuat untuk menyelidiki kejadian ini."
"Panitia telah diminta untuk menyampaikan laporannya dalam waktu dua hari" katanya.
Insiden yang terjadi di Purnia ini terjadi hanya setelah sehari tersebarnya sebuah berita mayat seorang wanita miskin dibawa menggunakan tong sampah beroda.
 
Dari Medical College Hospital Sri Krishna di Muzaffarpur ke rumah mereka setelah selesai otopsi.
Mayat wanita itu dikatakan terpaksa disorong sejauh 500 meter.
Sebelum mereka menahan becak untuk pulang setelahnya.
Dan mengklaim mereka diberi hak untuk menggunakan layanan ambulans di rumah sakit.
Selain itu pada Agustus 2016 lalu, seorang pria dari Odisha, Dana Manjhi juga dikatakan haknya ditolak menggunakan kendaraan rumah sakit.
Menyebabkan dia terpaksa memikul mayat istrinya di atas bahu pulang ke kampung untuk upacara terakhir.


 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											