Terenyuh, Kakek Tua Penjual Abu Gosok Tetap Berpuasa Meski Tak Ada Makanan untuk Sahur

Beberapa kali ia berjumpa, hanya baru ini dirinya berkesempatan untuk mendengar kisah hidup yang diceritakan kakek ini.

Editor: M. Syah Beni
facebook
Kakek penjual abu gosok di sekitar kampus UIN Syarif Hidayatullah. 

"Bapak kenapa gak istirahat aja? Gak usah puasa aja pak"

Beliau hanya tersenyum. Dan berkata "maaf ya neng, saya gak bisa ngobrol banyak. Perut saya sakit kalo banyak ngobrol"

"Ohiyaa pak, saya pamit ya pak"

Tangis saya tertahan, saya merasa tertampar pagi ini.

Beliau sudah se-tua itu, masih sanggup berpuasa. Masih sanggup bekerja.

Saya yang se-muda ini, masih sering mengeluh, masih sering menyepelekan makanan sdgkan kakek tersebut, untuk makan pun susah.

Dari tulisan ini,

Saya bermaksud mengajak teman2 semua utk membantu beliau terkhusus mahasiswa/i UIN Jakarta karena posisi beliau yg dekat dgn kampus dan seluruh warga tangerang selatan.

Jika kalian temui kakek ini, berhentilah sejenak.

Belilah abu gosoknya yg seharga 3000 rupiah atau bola kecil yg seharga 5000 rupiah.

Pak, semoga hari ini Allah memberimu rezeki yg berlimpah dan semoga ibadah puasamu beberapa hari ini di terima oleh Allah.

Ciputat, 31 Mei 2017

#mariberbagidibulanberkah
#berbagiterhadapsesama
#ramadhanberkah

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved