Hati-hati Share Berita Hoax, Ini Akibatnya
Rendi menambahkan, saat ini adalah bagaimana mengisi kemerdekaan dengan kegiatan yang positif.
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Iswahyudi
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Palembang mengadakan acara Silaturahmi Kebangsaan mengangkat tema "Pancasila Rumah Kita" di aula gereja Santo Fransiskus De Sales yang ada di Kelurahan 2 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II.
Acara ini diikuti puluhan orang dari berbagai organisasi.
Dalam acara ini ada tiga pembicara yang diundang yakni Dandim 0418 Palembang Letkol Inf Romas Hernandes SE, Sekretaris PW GP Ansor Sumsel Nurul Mubarok, Wakil Ketua Pemuda Pancasila Palembang, Novriansyah Bastarie.
Kegiatan yang diawali dengan menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan membacakan teks Pancasila.
Letkol Inf Romas Hernandes sebagai pemateri pertama mengungkapkan kecepatan berpikir manusia saat ini terkalahkan dengan kecepatan jempol manusia.
Berita hoax dan media sosiallah yang menyebabkan kehancuran persatuan masyarakat.
“Dengan berita hoax yang sering diterima oleh masyarakat baik menggunakan media sosial maupun gadget masing masing individu, terkadang membuat masyarakat terpancing dan akhirnya memecah belah persatuan Negara,“ ujarnya.
Ia juga menjelaskan Indonesia milik bersama, bukan perorangan maupun kelompok.
"Indonesia bukan milik Islam, Katolik, Kristen, Budha, Hindu, Khonghucu melainkan Indonesia itu milik kita bersama. Mari kita ciptakan suasana yang kondusif, kalau kondusif tidak akan ada perpecahan," jelasnya.
Sedangkan Sekretaris Pengurus Wilayah GP Ansor Sumsel, Nurul Mubarok mengatakan GP Ansor dan Banser ada setelah TNI kalau ada yang merongrong Pancasila dan NKRI.
"Minoritas jangan takut, kalau ada apa-apa silahkan langsung datangi tempat kami," ujarnya.
Ketua Pelaksana Acara, Yuvenalis Dwi Kurniawan, mengatakan, lewat Pancasila siapapun berhak bangga atas kekayaan negeri ini dari Sabang sampai Merauke, dari talaut sampai Pulau Rote.
"Harus diakui, bahwa Pancasila adalah ideologi yang paling paripurna untuk menyatukan semua keberagaman yang ada pada negeri ini,“ kata Yuven.
Ia juga menjelaskan 1 Juni adalah sejarah Pancasila yang juga merupakan warisan luhur budaya bangsa, dilahirkan kembali sebagai ideologi bangsa.