Ramadan 2017
Habib Mahdi Ibaratkan Islam Sarang Lebah, Ini Kata Dia
Teror bom dan kekerasan seakan menjadi isu klasik yang selalu dikait-kaitkan dengan umat Islam.
Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Kharisma Tri Saputra
Laporan Wartawan TribunSumsel.com, Agung Dwipayana
TRIBUNSUMSEL, OGAN ILIR - Teror bom dan kekerasan seakan menjadi isu klasik yang selalu dikait-kaitkan dengan umat Islam.
Yang terbaru, teror bom Kampung Melayu di Jakarta baru-baru ini yang menyedot perhatian publik nasional, tidak terkecuali organisasi Islam, yakni Front Pembela Islam (FPI) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
Ketua FPI Sumsel, Habib Mahdi Muhammad Shahab menegaskan, berbagai teror yang menyerang penduduk sipil dengan istilah jihad, sama sekali tidak mencerminkan kepribadian umat Islam.
Di bulan suci Ramadhan ini, dirinya meminta umat agar semakin cerdas dan tidak mudah terprovokasi oleh isu yang mendiskreditkan Islam.
"Syarat jihad, sasaran dan targetnya harus jelas, yakni musuh Islam seperti Israel yang menyerang Palestina," tegasnya saat tausiyah Safari Ramadhan dan Tabligh Akbar di Masjid Istiqlal, Desa Ulak Kembahang, Kecamatan Pemulutan I, Kabupaten Ogan Ilir, Sabtu (27/5/2017).
Dilanjutkannya, terutama bagi orang yang melakukan bom bunuh diri, dinilainya merupakan tindakan konyol.
"Orang yang katanya jihad, itu bukan jihad, tapi jahat. Matinya bukan syahid, tapi sangit," ujarnya.
Dirinya pun mengibaratkan umat Islam layaknya lebah yang tidak akan menyengat jika sarangnya tidak diganggu.
Untuk itu, umat Islam dimintanya konsisten dan teguh meyakini bahwa Islam agama rahmatan lil 'alamin.
"Islam itu indah, ibarat surat An-Nahl yang artinya lebah, tidak menyengat kalau tidak diganggu. Jadi, tuduhan teror yang tidak berdasar, itu bukan umat Islam. Kita hanya berjihad jika agama dan saudara umat Islam kita diganggu," tegasnya lagi.