Bosan Dicabuli, Lihat Tindakan Nekat Wanita Ini Untuk Membalas Dendam Pada Pria Tersebut

Seorang wanita dipuji karena keberaniannya memotong kemaluan seorang pria yang diduga ingin memperkosanya

mynewshub
Hari Swami 

TRIBUNSUMSEL.COM - Seorang wanita dipuji karena keberaniannya memotong kemaluan seorang pria yang diduga ingin memperkosanya di Kerala, India.

Petugas mengatakan, seorang biksu mencabuli wanita berusia 23 tahun itu sejak beberapa tahun lalu.

Sebelum korban bertindak memotong kemaluannya dengan pisau yang disembunyikan di bawah bantalnya.

Wanita itu mengatakan kepada polisi, dia bertindak demikian setelah tidak tahan diperkosa selama lima tahun lalu.

Namun, biksu tersebut kemudian mengklaim, dia sendiri yang memotong kemaluannya, lapor koran Hindustan Times.

Pinarayi Vijayan, Kepala Menteri Kerala, negara di selatan India, tempat kejadian itu terjadi berkata: "Wanita itu bertindak berani."

Dalam wawancara melalui telepon, kepala polisi daerah, G Sparjan Kumar menegaskan kejadian itu dengan mengatakan.

Korban menggunakan pisau untuk mempertahankan dirinya dan memotong kemaluan sang biksu.

"Pria itu, Hari Swami yang dalam kondisi serius setelah kejadian itu dikirim ke rumah sakit pemerintah terdekat," katanya.

Media lokal melaporkan, Swami kini berada dalam kondisi stabil setelah menjalani perawatan darurat.

Menurut Kumar, wanita itu mengklaim dia menjadi korban pencabulan sang biksu selama beberapa tahun.

Dan pria tersebut akan menghadapi tuduhan melakukan serangan seksual.

Polisi mengatakan, orang tua wanita itu yang tinggal di rumah yang sama tidak menyadari tindakan Swami.

"Wanita itu mengatakan kepada kami, orang tuanya terlalu mempercayai Swami."
"Dan dia sering diundang melakukan upacara khusus dan bermalam di rumah keluarga itu," kata Kumar.

Korban kini ditempatkan di bawah perlindungan polisi.

Serangan seksual melibatkan 'orang agama' sering terjadi di negara selatan India itu.

Bulan lalu, dua rahib wanita dan seorang pendeta yang dituduh menyembunyikan kelahiran seorang bayi oleh seorang remaja belasan tahun.

Yang diperkosa oleh seorang pendeta lainnya, ditangkap.

Tahun lalu, seorang rahib dipenjara 40 tahun oleh pengadilan Kerala karena memperkosa seorang anak berusia 12 tahun pada 2014.

Keceriaan Mahasiswi Cantik ini Hilang Usai Dirudapaksa Suami Dosen Pembimbing Skripsinya

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG- Merantau dari Jambi untuk menempuh pendidikan tinggi negeri di Palembang, BR (21) berharap dapat membanggakan orangtuanya.

Malangnya, perjuangan gadis belia itu dirusak Das (50), suami dosen bimbingan skripsi yang sudah dianggap BR sebagai ayahnya sendiri.

BR memenuhi panggilan penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) guna melengkapi berkas penyidikan atas laporan pemerkosaan yang diduga dilakukan oleh Das, Jumat (29/4).

Korban saat melapor ke Polresta Palembang
Korban saat melapor ke Polresta Palembang (TRIBUNSUMSEL.COM/SLAMET TEGUH RAHAYU)

Das merupakan dosen perguruan tinggi swasta di Palembang.

Istrinya berinisial El merupakan dosen universitas negeri.

Gadis berwajah manis itu datang mengenakan baju berwarna abu-abu dipadu jilbab hitam bermotif warna warni.

Tatapan matanya terlihat tidak bersemangat.

Keceriaannya sudah hilang sejak pertama kali dirudapaksa oleh Das.

BR bercerita, peristiwa kelam itu bermula ketika ia tengah berjibaku menyelesaikan skripsi.

Istri Das berinisial El (50) merupakan dosen pembimbing skripsi BR.

Karena skripsi yang dikerjakannya cukup rumit, BR sering berkunjung untuk menyelesaikan skripsinya ke kediaman dosen El.

Di sanalah BR bertemu dan kenal dengan Das.

Singkat cerita, karena sering mengunjungi kediaman El, hubungan di antara mereka semakin dekat. Bahkan, menurut keterangan BR, ia sudah diangkat sebagai anak sendiri oleh kedua pasangan yang belum dikarunia buah hati ini.

"Skripsi saya ini sudah lama, sudah saya kerjakan dari puasa tahun kemarin," ujar BR.

Selama sekitar enam bulan kenal dengan keluarga itu, BR mengaku sering ikut ke Palembang menginap di kosan Das bersama El. Kosan satu ruangan, ukurannya sekitar 4x6 meter.

BR menceritakan, kejadian kelam yang dialaminya itu bermula saat ia tengah mudik ke kampung halamannya di Jambi. BR menerima telepon dari Das.

Saat itu Dasrial mengatakan, sudah menemukan sample penelitian yang dibutuhkan oleh BR.

Menumpang bus dari Jambi, BR tiba di terminal bus Palembang pada pukul 01.00 dinihari. Di sana dia dijemput Das dan mengajak BR untuk menginap di kosannya.

"Katanya ibu El tidak ikut ke Palembang karena ada tugas di Indralaya. Awalnya saya tidak mau diajak ke kosan itu, tapi karena menurut pak Das sudah menganggap saya anak, dan para tetangga juga sudah kenal sama saya, jadi saya mau. Tidak ada curiga-curiga," jelasnya.

Akhirnya karena kelelalah akibat perjalanan cukup panjang, BR pun tertidur lelap di kosan milik Das tanpa sempat untuk mengganti pakaiannya.

"Tiba-tiba dia sudah menimpa saya, dan jadilah peristiwa itu. Saya sudah mencoba melawan, namun saya malah kalah tenaga," keluhnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved