Penemuan Mayat Dalam Karung

Sempat Hilang 2 Hari, Mayat Bocah Ini Ditemukan di Bawah Ranjang Sang Tetangga

Terjawabnya teka teki atas hilangnya Putri (8), bocah yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), terjawab sudah, Minggu (21/5/2017).

tribunsumsel.com/kolase
mayat karung 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -  Terjawabnya teka teki atas hilangnya Putri (8), bocah yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), terjawab sudah, Minggu (21/5/2017).

Korban (Putri) ditemukan tak jauh dari rumahnya, kuat dugaan warga sementara pelakunya adalah Ican (32) tahun, yang tak lain tetangganya sendiri.

Putri yang sempat hilang, ditemukan tewas di dalam sebuah kardus.

Lokasi rumah Ican tempat korban ditemukan
Lokasi rumah Ican tempat korban ditemukan (TRIBUNSUMSEL.COM/ANDRE HAMDILLAH)

Karsus yang berisikan mayat dari korban (Putri) disimpan di ranjang bawah tempat tidur Ican.

Warga setempat memang sudah mencurigai Ican, karena perilakunya yang mencurigakan.

Menurut Ketua RT 23 RW 005, Kecamatan Kertapati Sudaryoso menjelaskan, Ican memang sempat di curigai oleh warga, karena perilaku yang kurang baik dengan masyarakat, dan dia juga sudah sering keluar masuk penjara dengan berbagai macam kasus," jelasnya kepada Tribun.

Ican sendiri sampai sekarang menghilang dari rumahnya, warga sekitar berjaga - jaga, karena takut anaknya menjadi korban selanjutnya.

Wati Sempat Bermimpi Ini, Sebelum Mendapat Kabar Anaknya Tewas

Sementara Susilo Wati (37), ibu kandung korban (Putri), saat anaknya meninggal tidak ada di Palembang, ibunya tersebut bekerja dan tinggal di luar Kota, tepatnya di Batam, Minggu (21/5/2017).

"Saya dan suami saya bekerja dan tinggal di batam, sementara anak saya Putri tinggal bersama kedua orangtua saya di Palembang," jelasnya kepada Tribun.

Ia Wati sapaan akrabnya merasakan hal yang gelisah sebelum menerima kabar dari meninggalnya anak tercintanya Putri.

"Hari Jumat siang saya bermimpi gigi bagian depan saya patah, dan saya menanyakan kepada tetangga tentang mimpi saya tersebut, katanya biasa akan mendapat hal buruk, saya pun sempat gelisah, sebelumnya akhirnya menerima kabar dari neneknya di Palembang kalau anak saya telah meninggal", ungkapnya.

Tak lama setelah menceritakan mimpinya, Wati mendapatkan telephone dari tetangganya di Palembang, dan mengabarkan kalau Putri telah di bunuh.

"Saya langsung sok dan segera menuju rumah kedua orangtua saya di Palembang," katanya.

Wati sendiri meminta agar pihak Kepolisian segera menangkap pelaku pembunuhan kepada anaknya.

"Hukum seberat mungkin pelakunya, dia tidak mungkin bisa mengembalikan nyawa anak saya yang telah meninggal di bunuhnya," pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved