Penemuan Mayat di Sukarami
Ada Kejanggalan di Status BBM Chatarina Sebelum Ditemukan Tewas, Barang ini Turut Hilang
Namun, dirinya melihat status BBM milik sang kakak yang sempat menuliskan tentang keberangkatan tersebut.
TRIBUNSUMSEL.COM- Misteri penemuan mayat seorang wanita tanpa identitas yang menghebohkan warga jalan sungai sedapat soak simpur RT 41 RW 08 Kelurahan Sukajaya Kecamatan Sukarami, Kamis (11/5) sekitar pukul 09.00 wib menemui titik terang.
Adik kandung korban, Alfian Nur Budi Prasetyo ketika dihubungi Tribun membenarkan bahwa mayat perempuan yang ditemukan tersebut benarlah kakaknya yang bernama Chatarina Wiedyawati.
Pihak keluarga mengenali dari ciri fisik yakni tangan kakan jenasah tersebut agak bengkok.
Dan diperkuat dengan hasil otopsi yang dibenarkan oleh pihak kepolisian.
Ia menceritakan kejadian tersebut bermula ketika dirinya pada tanggal 7 Mei lalu ketika menunggu kedatangan kakaknya dan calon suami sang kakak yakni Azz Martinus yang hendak ke Yogyakarta.
Lalu, ketika dirinya menunggu kedatangan tak kunjung tiba.
Sempat dirinya mengecek daftar nama maskapai yang ditumpangi tapi tidak ada atas nama kedua tersebut.
"Saya mencoba hubungi pun tak bisa lagi mba, terakhir saya kontak pada Sabtu pagi (6/5) sekitar jam 10.00 sempat telepon saya memastikan besok akan berangkat. Lalu sabtu sore tak bisa dihubungi, " ungkap dia.

Namun, dirinya melihat status BBM milik sang kakak yang sempat menuliskan tentang keberangkatan tersebut.
Akan tetapi dirinya merasa janggal karena tidak biasanya sang kakak menulis status BBM seperti itu.
"Sempat kami mencari informasi mba kepada teman-temannya yang ada di Palembang dan Prabumulih. Didapatkan bahwa kakak saya memang ada yang melihat pergi dengan calon suaminya tersebut menggunakan mobil, " katanya.
Lalu, pada hari kamis (11/5) dirinya mendapatkan kabar bahwa ada penemuan mayat dan ciri-cirinya pun sama dengan ciri sang kakak.
"Saya sempat posting di sosmed palembang juga mendapatkan jawaban atau titik terang dari sosial media yang ada di Palembang ini mba termasuk info dari portal online Tribun sumsel, " ungkap dia.
Lalu, pihak keluarga pun bergegas memastikan kebenaran tersebut dan ketika mendatangi RS Bhayangkara , ibu dan bapak saya yang tinggal di Muara Enim langsung ke Palembang dan dirinya menyusul dari Yogyakarta.
"Ketika melihat jenazah sudah tak kuasa lagi kami melihat mba, karena wajah sulit dikenali namun saya dan keluarga yakin terutama ibu melihat tangan kakak saya yang agak bengkok itu, " ujarnya dengan nada sedih.
Ia menceritakan ditubuh jenazah tersebut ditemui beberapa luka dibagian kepala seperti disayat dan luka ditubuhnya.

"Ibu ketika melihat sang syok dan akhirnya kami bisa pasrah mba, " sambungnya.
Lantas, ketika pihaknya mencoba menghubungi sang calon suami pun sudah tidak bisa lagi.
Bahkan pihak keluarga pun sempat mendatangi rumah orang tua angkat pelaku yang ada di Palembang dan kedua orang tua angkatnya mengaku tidak melihat Martinus tersebut.
Pihak keluarga mencurigai calon suami wiwit sapaan akrab korban sebagai dalang dibalik peristiwa pembunuhan ini.
Bahkan sejumlah barang berharga milik korban pun hilang.
"Setelah kami cek tabungan kakak saya juga tidak ada yang lagi mba. Semuanya hilang, " ungkapnya.
Lanjutnya, rencananya kedatangan keduanya ke Yogyakarta yakni untuk melakukan foto prawedding yang akan dilakukan di tiga lokasi yakni Taman Sari Jogja, Tebing Breksi dan Pantai daerah gunung kidul.
"Rencananya sesi foto Praweding ini dilakukan pada 10 Mei. Padahal semua sudah siap mba, fotografer pun sudah stay tapi nasib berkata lain, " ungkapnya dengan pilu.

Masih kata dia, rencana pernikahan yang telah direncanakan sebuah gedung di Yogyakarta pada 5 September mendatang.
Bahkan persiapan pun sudah matang, mulai dari catering hingga souvenir pun sudah dipersiapkan.
"Memang sekarang orang tua ada di Muara Enim dan rencana awal Juni nanti akan pindah ke Yogyakarta dan menetap disini mba karena kak wiwit juga mau menikah, " tegasnya.
Dirinya mengaku kakak satu-satunya tesebut sudah lama bekerja di Prabumulih disebuah perusahaan alat berat.
"Sudah tiga tahun bekerja di sana pak dan pacaran dengan calon suaminya itu sejak 1,5 tahun, " ungkap dia.
Terakhir, memang korban pulang ke Yogyakarta pada libur Natal lalu datang bersama calon suaminya tersebut.
"Selama ini dia (korban, red) tidak pernah cerita ada masalah dengan calon suaminya mba. Yang kami ketahui dia orangnya memang periang dan baik. sedangkan calon suaminya memang dikenal lebih pendiam dan jarang senyum, " ungkap dia.
Ia berharap kasus pembunuhan tersebut bisa terungkap dan pelaku yang dicurigai sang calon suami korban bisa ditemukan.
"Kami serahkan kepada pihak polisi mba. Rencana besok Jenasah akan dibawa ke Yogyakarta dengan menggunakan pesawat pukul 2.30 sore dan Kamis akan segera dikebumikan, " ungkap dia.
Kasat Reskrim Polresta Palembang, Kompol Yon Edi Winara mengatakan pihaknya membenarkan adanya penemuan mayat wanita tanpa identitas tersebut.
"Diduga mayat ini adalah korban pembunuhan karena dari hasil otopsi dari tubuh korban ditemukan luka disekujur tubuh, " ujarnya.
Ia mengatakan luka tersebut yakni dibagian kepala dan wajah yang sudah sulit dikenali ada seperti luka.
"Masih kita dalami ini karena masih dalam tahap penyelidikan ," ungkap dia.