Peredaran Narkoba Rp 1,4 Miliar Dikendalikan dari Dalam Lapas, Ini Kata Kapalas Lubuklinggau
Suyatna juga tidak menyangkal jika adanya kemungkinan-kemungkinan barang-barang yang masuk dari luar Lapas tanpa sepengetahuan petugas.
Penulis: Eko Hepronis | Editor: Hartati
TRIBUNSUMSEL.COM, MUSIRAWAS - Hasil tangkapan dari Polres Lubuklinggau sabu seberat 700 gram atau senilai 1,4 Miliar sepekan lalu menguak fakta baru jika jaringan narkoba tersebut diduga dikendalikan dari dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas II A Lubuklinggau di Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas (Mura).
Menanggapi adanya temuan tersebut, Kalapas Narkotika Kelas II A Lubuklinggau di Muara Beliti, Suyatna menegaskan jika informasi itu tidak benar.
Menurutnya jika jaringan itu dikendalikan dari Lapas Muara Beliti harusnya pihak kepolisian langsung melakukan cek ke dalam Lapas.
"Temui saya jika memang benar ada indikasi. Kami akan terbuka saja. Jika ada seperti itu silakan datang ke sini. Ayo sama-sama kita cari orangnya. Kita juga ingin bersih-bersih. Biar kita sama-sama kerja dan membukanya,"ungkapnya pada Tribunsumsel.Com. Senin (15/5/2017).
Menurut Suyatna, kerja para anak buahnya selama ini sudah maksimal mulai dari razia rutin dan razia jika ada informasi adanya temuan.
Termasuk juga untuk para pembesuk warga binaan, sebelum mereka masuk selalu di cek dengan alat monitor sebagai upaya pencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Hanyas saja, Suyatna juga tidak menyangkal jika adanya kemungkinan-kemungkinan barang-barang yang masuk dari luar Lapas tanpa sepengetahuan petugas.
Karena para pelaku biasanya lebih lihai dari penjaga Lapas, diperparah sarana fasilitas dan pengamanan Lapas sangat terbatas.
Apalagi saat ini warga binaan di Lapas Muara Beliti sudah over kapasitas. Jumlah warga binaan saat ini mencapai 600 orang, sedangkan jumlah penjaga ada enam orang termasuk Penjaga Pintu Utama (P2U).
Untuk itu, Kata Suyatna dalam setiap kesempatan pihak Lapas selalu menggunakan pendekatan-pendekatan dengan cara kekeluargaan, karena jika menggunakan kekerasan petugas lapas pasti kalah, karena bila diambil perbandingan satu penjaga harus menjaga100 orang.
"Bila pengamanan bobol ya sudah nasib namanya. Apalagi seperti di Lapas Pekanbaru, jika sudah seperti itu kita tidak bisa menahan lagi. Dari pada kita yang mati lebih baik kita biarkan saja,"ungkapnya.
Namun, sebagai upaya antisipasi pihak Lapas Narkotika Muara Beliti selalu koordinasi dengan semua pihak terutama kepada Polri dan TNI.
Supaya sewaktu-waktu ada hal-hal yang tak diinginkan bisa cepat ditanggulangi, apalagi upaya penjagaan adalah kewajiban bersama.