Massa: Komputer Tes Psikilogi Penerimaan Polisi Rusak, Ini Sudah Pasti Indikasi Kecurangan
Ia mengungkapkan seorang calon siswa asal Prabumulih hanya mendapatkan nilai dari hasil tes psikologi sebesar 38.
Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Hartati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Massa yang mengaku dari Pergerakan Pemuda dan Mahasiswa Menggugat mendatangi Mapolda Sumsel, Senin (15/5/2017).
Kedatangan massa ini, mempertanyakan masalah tes psikologi yang sudah dilaksanakan panitia penerimaan anggota Polri tahun 2017.
Massa menilai, diduga ada kecurangan yang dilakukan panitia tes psikologi yang dilaksanakan pada 13 Mei di Wisma Atlet Jakabaring Palembang.
Tes yang dilaksanakan pukul 08.30 sampai 16.30 diduga telah ada permainan untuk menentukan kelulusan tes psikologi.
"Ada oknum panitia yang mengatakan bila tes yang dilaksanakan hanya simulasi. Selain itu, pengumuman yang seharusnya tidak lama tetapi ini sangat lama. Jedah waktunya sangat jauh dan hasil tes baru diumumkan sekitar pukul 05.00 keesokan harinya. Itu yang menjadi kecurigaan kami," ujar Koordinator Aksi Rahmat Hidayat.
Ada salah seorang calon siswa yang merasa dirugikan dengan adanya kejadian ini.
Ia mengungkapkan seorang calon siswa asal Prabumulih hanya mendapatkan nilai dari hasil tes psikologi sebesar 38.
Ini jauh berbanding terbalik dengan nilai pada tahun 2015 yang diperoleh sebesar 71 dan tahun 2016 sebesar 80.
Karena, sepengetahuan mereka soal-soal yang ada di tes psikologi tidak jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Sehingga, mereka beranggapan bila ada pernyataan oknum panitia tes yang sudah dilakukan hanya simulasi dan tiba-tiba komputer yang dipergunakan untuk tes psikologi tiba-tiba ngebleng sudah menunjukan diduga adanya indikasi untuk mengubah nilai hasil tes psikologi.
"Jadi kami nilai, diduga kuat ada pergeseran atau mengubah nilai dari casis-casis yang ikut dalam tes penerimaan ini. Dari itulah, kami minta Kapolda Sumsel untuk mengusut adanya dugaan kecurangan yang dilakukan panitia tes psikologi," pungkasnya.