Penderita Tumor di BKB

Miris, Penderita Tumor Kepala ini Terpaksa 'Dipajang' di BKB Demi Uang Pengobatan

Ilham mengaku, dirinya sengaja membawa adiknya ke tengah keramaian BKB agar

Editor: M. Syah Beni
Tribunsumsel.com/ Farlin Addian
Penderita tumor meminta bantuan di BKB 

Ilham mengatakan, ia dan adik-adiknya masih memiliki seorang ayah di kampung halaman, sementara ibunya telah meninggal dunia.

Di Palembang, Ilham mengaku tidak memiliki tempat tinggal tetap, melainkan berpindah-pindah.

"Tinggal dekat Pasar 16, tinggal di sini juga," ujarnya dengan tatapan kosong.

Bermalam-malam meminta bantuan pada warga yang mengunjungi pasar malam BKB, Ilham mengaku jika cukup banyak warga yang menyumbang.

Namun uang yang didapat dengan jumlah tidak lebih dari Rp 100 ribu tentu tidak cukup untuk biaya berobat adik tercintanya.

Ditambah lagi, Ilham mengaku hanya seorang pengangguran dan tidak punya pekerjaan.

"Tidak ada uang. Ingin adik cepat sembuh, tapi belum bisa," katanya polos.

Kami pun sempat mengamati kondisi Leni dengan seizin Ilham.

Tampak wanita ini terbaring lemah dan memejamkan mata.

Tidak tercium sesuatu yang aneh atau bau busuk dan sejenisnya. Pakaian Leni pun sesekali dirapikan Ilham dengan penuh kasih sayang.

Menurut Ilham, adiknya tidak mengidap penyakit lain selain tumor kepala.

Jika siang, lanjut Ilham, adiknya sering terjaga dari tidur namun tidak banyak bicara.

Di malam hari, Leni lebih banyak menghabiskan waktu untuk tidur, temasuk saat "dipajang" Ilham di tengah keramaian BKB.

"Memang begitu adik, sampai larut malam di sini," kata Ilham.

Dengan suara yang tidak terlalu jelas, Ilham meminta kepada TribunSumsel.com agar menyampaikan pada pemerintah untuk membantu ia dan adiknya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved