Trump Pecat Direktur FBI, Massa Bereaksi Demo Usut Dugaan Keterlibatan Rusia Atas Kemenangan Trump

Mereka berpendapat, langkah kontroversial Trump ini telah membahayakan penyelidikan yang sedang dilakukan FBI.

Editor: Hartati
net
Donald Trump dan James Comey 

Isu tersebut juga dibahas pada pertemuan balai kota yang diadakan oleh anggota Kongres di seluruh negeri.

Bagi beberapa pendukung Trump, kontroversi itu terlalu berlebihan.

Denny Herman dari Wamego, Kansas, menilai Comey pantas dipecat, dan penyelidikan tentang Rusia tidak akan terpengaruh.

Dia pun mengatakan, tidak perlu ada jaksa khusus. "Hanya omong kosong liberal," katanya sambil bersantai di sebuah bar.

Namun di pusat kota Chicago, beberapa lusin orang menggebrak panci dan wajan, melambaikan kertas-kertas yang bertuliskan "Anda tidak bisa memecat yang sebenarnya" dan meneriakkan "Selidiki Sekarang!"

Beberapa ratus orang juga berkumpul di luar Gedung Putih dan meminta ada jaksa khusus.

"Saya merasa seperti apa yang terjadi kemarin benar-benar mengejutkan," kata pengunjuk rasa Kelli Rowedder.

Rowedder adalah seorang guru berusia 34 tahun dari Washington yang ambil bagian dalam aksi.

"Partai Republik tidak akan berdiri dan melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan tanpa ada pihak yang menekan mereka," tegas Rowedder.

Mantan Direktur Biro Penyelidik Federal (FBI) James Comey menulis surat perpisahan untuk para koleganya. 

Isi surat itu dilansir CNN, Rabu (10/5/2017). Diberitakan sebelumnya, Comey tiba-tiba diberhentikan dari jabatannya oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Selasa kemarin.

Trump menyebut, alasan pemecatan Comey adalah karena ketidakmampuan dia dalam menjalankan tugas.

Namun, alasan itu tak langsung menjernihkan masalah.

Sebab diketahui, Comey memimpin penyelidikan atas dugaan keterlibatan pihak Rusia dan tim kampanye Trump dalam pemilihan presiden 2016 lalu.

"Saya sudah lama percaya bahwa seorang Presiden dapat memecat seorang Direktur FBI dengan alasan apapun, atau tanpa alasan sama sekali," kata Comey. 

Halaman
123
Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved