Masih Minim Guru Besar, UIN Raden Fatah Bakal Lakukan Hal Ini
Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang, baru saja mengukuhkan dua guru besarnya.
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Slamet Teguh Rahayu
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang, baru saja mengukuhkan dua guru besarnya. Namun, jumlah guru besar yang ada UIN Raden Fatah saat ini dirasa masih sangat kurang.
Untuk itulah, Rektor UIN Raden Fatah, Prof Dr Sirozi terus mendorong para doktor yang ada di UIN Raden Fatah untuk bekerja keras agar dapat memperjuangkan dirinya menjadi guru besar.
Hal itu juga dilakukan, agar UIN Raden Fatah dapat mengembangkan lagi perguruan tingginya. Saat ini, setidaknya ada sekitar 75 dosen di UIN Raden Fatah yang telah memiliki gelar doktor.
"Seperti membuka program doktor S3, saat disertasi, pembimbing dan pengujian harus profesor, sehingga kami agak kesulitan. Untuk mencukupinya kita sering meminjam dosen yang sudah profesor ya dari Unsri (Universitas Sriwijaya), maupun Universitas lain, tapikan tidak bisa juga meminjam terus," tegasnya.
Sirozi mengungkapkan, yang menjadi kendala sulitnya seorang doktor yang hendak menjadi profesor ialah dalam lima tahun terakhir adanya syarat baru. Pasalnya disertasi yang dibuat oleh calon profesor ini harus merupakan jurnal internasional yang sudah tereputasi.
"Padahal banyak juga jurnal-jurnal yang tidak terpublikasi secara internasional namun kualitasnya sangat baik. Untuk itu kami juga suda mendesak dalam forum dosen, agar kemendikti merevisi persyaratan untuk menjadi guru besar tersebut. Mendapatkan gelar guru besar ini sulit, sesudah mendapatkannya juga sulit," katanya.