Jelang Ramadhan, Harga Bawang Putih dan Gula Merah Merangkak Naik

Menjelang Bulan Ramadan, sejumlah komoditi di kota Lubuklinggau mulai mengalami kenaikan harga

Penulis: Eko Hepronis |
TRIBUNSUMSEL.COM/EKO HEPRONIS
Para Pedagang saat Menjajakan Daganganya Di Pasar Inpres Lubuklinggau. 

Laporan wartawan Tribunsumsel.Com, Eko Hepronis.

TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU -- Menjelang Bulan Ramadan, sejumlah komoditi di kota Lubuklinggau mulai mengalami kenaikan harga. Seperti terpantau di Pasar Inpres Kota Lubuklinggau pada Minggu (7/5/2017).‎

Bawang putih yang biasanya dijual pedagang sekitar Rp 40 ribu per kilogramnya,  sejak dua pekan terakhir menjadi Rp 50 ribu. Harga gula merah pun mengalami kenaikan, dari Rp 20 ribu per kilogram menjadi Rp 24 ribu per kilogram.

Namun, berbeda dengan bawang putih, harga bawang merah justru mengalami penurunan.

"Sekarang Rp 30 ribu per kilogram," ungkap Rum (60), seorang pedagang. Penurunan harga bawang merah ini diduga karena buruknya kualitas bawang yang dijual, sehingga tak dapat dijual dengan harga tinggi.

"Di luar kan banjir, jadi banyak bawang rusak. Ini bawangnya dari Jawa," katanya. Penurunan harga juga terjadi pada komoditi cabai merah, yang sebelumnya sempat dijual dengan harga sangat tinggi.

Tiga pekan menjelang Ramadan, harga cabai merah hanya berkisar Rp 30 ribu per kilogram. Sebelumnya, pedagang menjual dengan harga Rp 50 ribu per kilogram.

Selain itu, harga daging ayam juga mulai mengalami kenaikan menjelang Ramadan. Sejak dua pekan terakhir, masyarakat harus membeli ayam dengan harga Rp 30 ribu per kilogram.

Padahal biasanya, ayam potong dijual paling mahal Rp 28ribu. Sedangkan, harga daging sapi masih relatif normal, yakni sebesar Rp 110 ribu per kilogramnya.

"Biasanya naik dua hari mau masuk puasa, karena itu banyak yang beli daging," ucap Marwan (40), seorang pedagang daging. 

Sementara Waka Polres Lubuklinggau Kompol Andi Kumara beberapa‎ waktu lalu menyatakan menjamin persediaan sembako saat memasuki bulan puasa dan menjelang lebaran idul fitri. Ia memastikan semua barang lancar dan tidak ada penimbunan.

"Antisipasi kita sudah lakukan dengan menggelar rapat bersama dengan Bulog Lubuklinggau dan Disprindag sebagai antisipasi melonjaknya harga saat ‎bulan ramadan nanti," ujarnya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved