Wanita ini Stres Lihat Payudaranya Berbentuk Persegi, Dirinya Menyesal Seumur Hidup
Namun mereka tidak berpikir bagaimana jika operasi itu menimbulkan efek dikemudian hari.
Penulis: M. Syah Beni | Editor: M. Syah Beni
TRIBUNSUMSEL.COM- Operasi plastik digunakan sebagian orang untuk mengubah bentuk tubuh yang dianggap kurang baik, Minggu (30/4/2017).
Dalam kebanyakan kasus, operasi plastik membantu orang-orang merasa lebih baik.
Namun mereka tidak berpikir bagaimana jika operasi itu menimbulkan efek di kemudian hari.
Bahkan nyawa mereka terancam karenanya.
Seperti yang dialami Katy Jones (25).
Operasi yang gagal menimbulkan efek jangka panjang pada hidupnya.
Inilah ceritanya.
Katy melakukan operasi untuk memperbesar payudara pada bulan Maret 2010.
Ia ingin memperbesar ukurannya dari size B ke D.

Usai menjalani operasi semua tampak baik-baik saja sesuai keinginannya.
Tapi pada bulan Juni 2010 ia merasakan ada yang aneh di payudaranya
Katy merasakan sakit yang luar di bagian payudaranya selama setahun itu.
Ternyata implan yang dipasang berbalik ke atas.
Klinik tempat Katy melakukan operasi akhirnya menawarkan untuk memperbaiki implan tersebut.
Katy sangat malu dia tidak akan membiarkan suaminya menyentuhnya apalagi berhubungan seksual karena implan payudaranya yang berbalik.

Itu akan membuat keadaan menjadi lebih buruk, Katy khawatir implannya sekarang bisa bocor.
Katy mengatakan bahwa dia sekarang memiliki payudara berbentuk persegi.
Anehnya dokter tidak menyarankan Katy melepas implan tersebut.
Jika dia membiarkan implannya lepas dirinya akan terlihat seperti anak berusia 70 tahun.
Katy mengatakan bahwa operasi pembesaran payudara adalah keputusan terburuk dalam hidupnya.
Sebelum melakukan operasi payudara Katy mengaku selalu diejek karena memiliki data yang rata.
Hingga akhirnya dia melakukan operasi.

Sekarang keadaannya semakin parah, ia bahkan menjadi lebih rendah diri dari sebelumnya.
Katy mengatakan implan terus-menerus membalik di dalam payudaranya menyebabkan rasa sakit yang luar biasa mengerikan dan juga ketidaknyamanan.
Dia merasa telah ditinggalkan sendirian, dipaksa untuk mengatasi konsekuensi dari sebuah kesalahan sederhana dan sekarang dia harus mengenakan bra yang berat setiap saat untuk menghentikan implan yang terus membalik.
Lanjut Katy saat implannya membalik, dia harus mencoba memperbaiki sendiri yang menyebabkan lebih banyak rasa sakit.
Saat dia berlari mengejar anaknya yang kecil, dia harus menahan dadanya dengan satu tangan.
Dia bilang sangat tidak nyaman untuk membungkuk dan mengangkatnya.

Setiap hari dia mengukur lebar dia meyakini ada perubahan ukuran payudaranya yang semual berukuran F menjadi DD.
Dia takut mungkin implannya telah pecah atau bocor.
Dengan keadaannya, Katy mencoba menghubungi Harley Medical Group, tempat di mana Katy melakukan dua kali operasi payudara yang gagal.
Sayangnya, Harley Medical saat itu tengah dilanda masalah besar.
Mereka harus membayar ganti rugi kepada lebih dari 1.700 wanita yang menuntut karena mengalami mal praktek.
Ketika dia menghubungi mereka untuk meminta bantuan, mereka mengatakan kepadanya bahwa sebagai perusahaan yang sedang bermasalah, mereka tidak dapat membantunya.
Ibu Katy telah pergi ke negara lain untuk operasi penambahan payudaranya sendiri namun Katy merasa bahwa Inggris memiliki ahli bedah terbaik di dunia.

Operasi ibu Katy sukses tanpa hambatan.
Dia tidak punya masalah sampai hari ini.
Tak perlu dikatakan lagi bahwa Katy sekarang berharap dia mengikuti jejak ibunya.
Katy semakin syok karena implan ibunya sebenarnya lebih murah dari pada dirinya sendiri.
Katy mengatakan bahwa dia menderita depresi pasca melahirkan yang dia anggap sebagai operasi yang gagal.
Dia berharap bisa mendapatkan kepercayaan dirinya kembali meski butuh perjuangan berat.
Grup Medis Harley telah menyatakan bahwa mereka berkomitmen untuk menyediakan layanan terbaik bagi pasien mereka dan sementara mereka tidak dapat berkomentar mengenai kasusnya, mereka sedang dalam proses meninjaunya.