Bocah yang Ingin Jadi Penghafal Alquran Harus Kehilangan Kakinya Gara-gara Pria Kejam ini
"Saya akhirnya membuat keputusan mengeluarkan anak saya dari rumah tahfiz itu pada 31 Maret lalu setelah keadaan buruk menimpa anak saya,
Penulis: M. Syah Beni | Editor: M. Syah Beni
TRIBUNSUMSEL.COM, JOHOR BAHRU- "Mama abang nak pindah, abang takut kena rotan," Ujar Felda Wani Ahmad, 40, menceritakan rintihan anaknya.
Felda Wani Ahmada merupakan ibu dari Mohamad Thaqif Amin Mohd Gaddafi, (11) yang mengalami kekerasan oleh penjaga madrasah di Kota Tinggi Malaysia.
Bukan tanpa sebab Thaqif meminta keluar dari sekolah tersebut.
Bocah itu mengaku selalu dipukuli pakai rotan oleh penjaga sekolah.
Felda Wani mengatakan, dia menyekolahkan anak ketiganya, Mohamad Thaqif Amin Mohd Gaddafi ke madrasah karena cita-citanya untuk menjadi seorang hafiz sebelum akhirnya ia membawa anaknya keluar dari madrasah itu pada 31 Maret lalu.
"Pada mulanya dia sangat gembira kerana bisa belajar di pusat tahfiz ternama, namun sejak akhir-akhir ini dia berubah dan meminta keluar dari sana, karena ia dan temannya sering dipukul oleh seorang pembantu warden (penjaga madarasah) di telapak kaki dan betis dalam keadaan sujud,"
"Saya akhirnya membuat keputusan mengeluarkan anak saya dari rumah tahfiz itu pada 31 Maret lalu setelah keadaan buruk menimpa anak saya," katanya saat ditemui di Rumah Sakit Sultan Ismail (HSI) di sini, hari ini.
"Kedua-dua kaki anak saya menjadi lebam kemerahan dan doktor yang merawat mengatakan ada darah beku dan terjangkit kuman yang telah menyebar pinggang anak saya"
"Doktor melakukan pembedahan dan memotong (amputasi) kedua-dua belah kaki anak saya untuk menghindarkan kuman itu terus menjalar," katanya.
Ia juga mengatakan, keluarga sedang menunggu hasil visum untuk melanjutkan kasus tersebut ke ranah hukum
Sementara itu, Kepala Polisi Daerah Kota Tinggi, Superintenden Rahmat Othman mengatakan, polis akan memanggil penjaga madrasah tersebut untuk dimintai keterangan.
