Satu Keluarga Kena Tembak
Asal Usul Sopir Penerobos Razia Berujung Maut Masih Misteri
Diki tinggal di desanya sejak tujuh bulan terakhir. Orang tua angkatnya sudah melapor, tetapi tidak menetap, kadang datang kadang pulang.
Penulis: Eko Hepronis | Editor: Hartati
TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU -- Gatot Sundari alias Diki (29), sopir mobil Honda City yang menerobos razia di Jalan Lingkar HM Suharto Kelurahan Simpang Periuk, Kecamatan Selatan II dan menjadi salah satu korban penembakan, saat ini kondisinya mulai membaik.
Namun, sejak peristiwa naas itu terjadi pada Selasa (18/4/2017) lalu, hingga saat ini Jumat (21/4/2017), belum ada keluarga kandungnya yang datang menjenguk.
Beberapa hari ini, yang datang menjenguknya di Rumah Sakit Sobirin Kabupaten Mura yang terletak di Kota Lubuklinggau adalah saudara angkatnya dari keluarga almarhum Surini (54).
Kades Desa Belitar, Kecamatan Sindang Kelingi, Provinsi Bengkulu, Buhani menuturkan jika Diki bukan penduduk asli Belitar.
Namun, Diki tinggal di desanya sejak tujuh bulan terakhir.
Orang tua angkatnya sudah melapor, tetapi tidak menetap, kadang datang kadang pulang.
"Waktu keluarganya angkatnya datang melapor saya tanya KTPnya, terus keluarga angkatnya bilang dia (Diki) itu keluarga kita. Orangnya bagus, ucapan keluarganya waktu itu bisa dipercaya karena yang bilang warga kita," ungkapnya.
Hingga kejadian ini, Buhani mengaku belum tahu siapa Diki sebenarnya. Sampai sekarang dia masih misterius.
Latar belakangnya yang jelas, pihaknya juga belum mengetahui pasti.
Namun, dari informasi yang beredar, Diki menjual buku ke sekolah-sekolah, meski kebenarannya belum diketahui secara jelas.
"Saya belum pernah bertemu secara langsung. Karena selama ini hubungannya dengan Kadus. Dia setiap datang singgah di rumah orang tua angkatnya itu. Selama tujuh bulan ini dia paling sering di Belitar," ujarnya.
Sementara ketika ditanya apakah selama tujuh bulan terakhir pernah terlihat keluarga Diki, Buhani menyatakan tidak terlalu mendalami.
Karena hubungannya selalu dengan keluarga angkatnya itu.
Namun ketika menjenguk Diki di RS Sobirin beberapa hari lalu sudah menyampaikan kepada almarhum Surini supaya pihak keluarga menanyakan kepada Diki asal usulnya.
Di handphone milik Diki mungkin ada nomor orang tuanya, untuk segera dapat dihubungi.
"Karena kabarnya kakaknya ada di Palembang, orang tuanya ada di Jakarta. Tapi masalahnya waktu itu HP milik Diki ditahan untuk kepentingan penyelidikan dan barang bukti (BB) pihak kepolisian melakukan penyidikan," jelasnya.