Pria Ini Menolak Kubur Ayahnya, 3 Tahun Kemudian Hal Ini Terjadi
Sebuah kisah seorang pria yang yang tidak menghadiri pemakaman ayahnya viral di media sosial.
TRIBUNSUMSEL.COM-Sebuah kisah seorang pria yang yang tidak menghadiri pemakaman ayahnya viral di media sosial.
Dilansir eberita, pria tersebut disebut memiliki sifat iri kepada saudar-saudaranya yang lain.
Bahkan, saat ayahnya meninggal ia tidak datang ke acara pemakaman.
Setelah tiga tahun kematian ayahnya. Pria ini kehidupannya sungguh ironis.
Kehidupannya tidak tenang dan kerap ditimpa musibah.
Berikut cerita selengkapnya:
Suatu hari di bulan September 2012, aku menerima telepon dari papa, mengabarkan kalau paman tertuaku meninggal. Mendengar berita ini, perasaanku campur aduk.
Aku tidak pernah punya hubungan yang baik dengan pamanku.
Tidak hanya itu, aku bahkan pernah melihat hal yang buruk dilakukan oleh pamanku. Aku merasa beliau bukanlah sosok seseorang yang bisa mengajarkanku tentang "berbakti".
Dulu saat kakekku meninggal pada tahun 2009, aku sebagai seorang cucu melihat anak dari kakekku sendiri (yang adalah paman tertuaku) yang menolak untuk berkabung untuk almarhum ayahnya.
Pada waktu itu, kakekku meninggal di rumah ayahku. Ayahku adalah anak kedua dari 4 bersaudara dan karena 1 dan lain hal, kakekku memutuskan untuk tinggal di rumah ayahku. Hal ini bukanlah hal yang biasa tentunya.
Waktu kakekku meninggal, sesuai dengan budaya di desa kami, kami memasang petasan supaya penduduk desa tahu dan membantu keluarga kami untuk melakukan upacara perkabungan.
Aku sebagai anak tertua dari keluargaku mempunyai hubungan yang baik dengan kakek. Kepergiannya tentu saja sedikit banyak membawa kesedihan bagiku saat itu.
Setelah aku memasang petasan, penduduk desa dan tetangga-tetangga kami kemudian datang ke rumah untuk membantu kami. Setelah jasad kakek dimandikan, ditutup kain kabung, jasad kakek kemudian dimasukkan ke dalam peti.
Menurut budaya kami, orang-orang yang membantu upacara perkabungan tidak boleh dibayar, tapi keluarga yang berkabung harus memasak makanan sejumlah orang-orang yang datang untuk membantu.