Sissoko Marquee Player Mitra Kukar, Bangga Menjadi Muslim dan Tetap Beribadah Selama Turnamen
Pemain yang berposisi di gelandang bertahan ini menegaskan kebanggaannya menjadi seorang Muslim karena
Penulis: M. Syah Beni | Editor: M. Syah Beni
Pada tahun 2003–2005 Sissoko berlabuh ke klub berjuluk El-Che, Valencia
Tahun 2005–2008 Sissoko merasakan kerasnya liga Premiere Inggris bersama Liverpool.
Kemudia di tahun 2008–2011 ia hijrah ke Italia bersama Juventus.
Tahun 2011–2013 di Paris Saint-Germain, 2013 di Fiorentina, 2014–2015 Levante, 2015 Shanghai Shenhua , 2016 Pune City dan tahun 2017 Ternana.
Sissoko membuat keputusan berani ketika lebih memilih memperkuat timnas Mali, sebenarnya ia bisa terpilih untuk untuk memperkuat skuat Les Blues di kancah internasional.
Namun dia menegaskan lebih bangga untuk bermain memperkuat negara asalnya daripada negara tempat kelahirannya.
Sissoko adalah keponakan dari mantan pemain terbaik Afrika Salif Keïta. Sama seperti Sissoko, Keita bermain untuk Mali dan Valencia CF.
Salif Keita juga paman dari mantan gelandang FC Barcelona Seydou Keita.
Sissoko dan Seydou Keita memainkan peran yang sama sebagai gelandang bertahan.
Dia tidak ada hubungannya dengan pemain sepak bola Moussa Sissoko, tetapi Mohammed Sissoko adalah kakak dari Abdou Sissoko.
Sissoko seorang pemain sepakbola Muslim yang patuh menjalankan ajaran agama.
Pemain yang berposisi di gelandang bertahan ini menegaskan kebanggaannya menjadi seorang Muslim.
Pada saat masih memperkuat Juventus, dia menyatakan menjalankan puasa selama bulan suci Ramadhan.

Alasannya ia sebagai Muslim memang memiliki kewajiban untuk itu, walaupun harus menjalani latihan dan pertandingan berat.
"Saya bangga menjadi seorang Muslim Saya tetap melaksanakan ibadah, baik saat Ramadhan maupun selama turnamen sepak bola," kata dia kepada jaringan televisi Arab al-Arabiya yang berbasis di Dubai.
Ada satu kebiasaan unik yang dilakukan Sissoko ketika hari Jumat.
Bersama temannya, mantan pemain Liverpool ini akan mencari masjid terdekat untuk melakukan shalat berjamaah bersama rekannya sesama Muslim.
Hal itu dia lakukan lantaran tidak ingin melewatkan kemuliaan di hari Jumat.
(Superball/Wikipedia/Tribunsumsel.com)