Korea Utara Nyatakan Siap Perang Melawan AS

Citra satelit terbaru baru pada 2 April menunjukkan, ada lebih banyak aktivitas di sekitar “Portal Korut”, yang merupakan terowongan di mana empat tes

Mark Wilson/Getty Images
Kim Jong Un dan Donald Trump 

Presiden Donald Trump sendiri menyatakan pengiriman armada militer sebagai bentuk unjuk kekuatan terhadap Korut. Korut dipandang seringkali melakukan tindakan provokatif dengan uji senjata nuklir.

"Korut sedang mencari masalah. Jika China memutuskan untuk membantu, itu akan menjadi besar."

"Jika tidak, kami akan memecahkan masalah tanpa mereka!,” kata Trump.

Ya, bisa jadi anggapan Negeri Paman Sam soal kemampuan senjata nuklir Korut benar, atau juga salah.

Pasalnya, kemampuan senjata nuklir Korut diselimuti misteri karena di rezim Kim Jong-un ini, Korut begitu rahasia dan terisolasi.

Korut melakukan dua uji coba nuklir tahun lalu. Langkah pengujian ini yang akan memungkinkan untuk menembakkan rudal jarak jauh berhulu ledak nuklir ke AS.

Senada sebagaimana yang disampaikan Dennis Wilder, mantan asistten khusus George W Bush. Dirinya memperingatkan bahwa Korut sedang mengembangkan rudal balistuknya yang mampu mencapai pantai barat AS.

"Ini akan menjadi bencana, setelah senjata 10 kiloton bisa membunuh 100.000 orang," katanya kepada ABC Lateline.

Wilder menyakini Korut memiliki senjata tersebut dalam kurun waktu empat tahun ke depan. "Dengan kata lain, selama masa pemerintahan Presiden Trump," paparnya.

General Direktur Badan Energi Atom Internasional Yukiya Amano menuturkan fasilitas pengayaan uranium Korut meningkat dua kali lipat dalam beberapa tahun.

Institute for Science and International Security memperkirakan Korut memiliki 10 sampai 16 senjata nuklir pada akhir 2014. Tetapi kemudian bertambah 4-6 lagi sebelum musim panas 2016.

Sebuah laporan dari lembaga itu mengatakan pada juni 2016, Korut memiliki sekitar 13-21 senjata nuklir. Di mana satu senjata sudah di tes pada awal 2016.

"Meski perkiraan ini tidak komprehensif, tapi menunjukkan Korut secara signifikan meningkatkan kemampuan senjata nuklirnya," tulis dalam laporan tersebut.

Banyak pakar menuturkan apa pun yang terjadi di Korea, jika ada yang menyulut api, pertempuran akan sangat intens tapi singkat dan menyebaban kehancuran besar-besaran. 

Reporter: Yudho Winarto

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved