Korea Utara Nyatakan Siap Perang Melawan AS
Citra satelit terbaru baru pada 2 April menunjukkan, ada lebih banyak aktivitas di sekitar “Portal Korut”, yang merupakan terowongan di mana empat tes
TRIBUNSUMSEL.COM -- Akhir pekan ini, tepatnya Sabtu (15/4/2017) hari ini menjadi hari yang paling penting bagi sejarah Korea Utara.
Hari ini dikenal dengan sebutan 'Day of The Sun' untuk menandai peringatan kelahiran ke-105 pendiri negari terisolasi itu Kim II-sung.
Kepada 200 wartawan, Pyongyang menyatakan, mpaikan setidaknya kepada 200 wartawan asing, termasuk dari Jepang dan Amerika Serikat (AS) perihal rangkaian acara besar dan penting terhitung mulai Kamis (13/4).
Meski otoritas setempat tidak secara detail merinci acara besar yang dimaksud. Spekulasi pun mengemuka di tengah krisis Semenanjung Korea semakin memanas, usai armada kapal induk AS USS Carl Vinson mendekati perairan Korut.
Pemimpin Korea Utara Kim Jon-un bisa saja memanfaatkan momen tersebut untuk menguji coba bom nuklir yang keenam kalinya. Wartawan Voice of America menuliskan rangkaian Twitter yang menyatakan bahwa para pejabat militer AS menduga rezim Kim Jong-un telah menempatkan perangkat nuklir di terowongan.
Mungkin, bom nuklir itu akan diledakkan pada Sabtu dini hari nanti.
Kelompok studi pemantau Korea Utara yang berbasis di Washington, 38 North, menulis; "Ada tingkat yang sangat tinggi dari aktivitas di situs tes nuklir Punggye-ri selama empat pekan terakhir”.
Citra satelit terbaru baru pada 2 April menunjukkan, ada lebih banyak aktivitas di sekitar “Portal Korut”, yang merupakan terowongan di mana empat tes nuklir terbaru telah terjadi.
Korea Utara sepertinya semakin menegaskan sikapnya untuk mempertahankan diri dengan kekuatan bersenjata penuh, merespon langkah AS.
"Kami akan pastikan AS sepenuhnya bertanggung jawab atas konsekuensi bencana yang disebabkan oleh tindakan keterlaluan."
"Korut siap untuk bereaksi terhadap berbagai mode perang yang diinginkan AS," sebut Kementerian Luar Negeri Korut seperti dikutip KCNA.
Korut pun siap meluncurkan senjata nuklirnya.
"Tentara kuat revolusioner kami mengawasi setiap gerakan oleh unsur-unsur musuh dengan mata nuklir."
"Kami terfokus pada basis penyerangan AS tidak hanya di Korea Selatan dan Pasifik tetapi juga daratan AS," tulisnya.
Masih Misteri
Tetapi, juru bicara Gedung Putih Sean Spicer meragukan kemampuan Korut atas ancaman tersebut. "Saya pikir tidak ada bukti bahwa Korut memiliki kemampuan saat ini. Mengancam sesuatu dengan Anda miliki, tidak benar-benar sebuah ancaman," katanya.