Menyebar Sampai ke Jepang, Virus Campak dari Indonesia Jadi Perhatian

Seorang warga Jepang yang berasal dari Yokohama baru pulang dari Indonesia tak melapor terkena campak akhirnya menyebar campak tersebut di Yokohama

Richard Susilo
Seorang korban yang terkena campak 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Kementerian kesehatan Jepang menaruh perhatian besar kepada penyebaran virus penyakit campak karena sudah ada korban orang Jepang yang baru pulang dari Indonesia terkena campak dan menyebar di Yokohama.

"Seorang warga Jepang yang berasal dari Yokohama baru pulang dari Indonesia tak melapor terkena campak akhirnya menyebar campak tersebut di Yokohama," papar sumber Tribunnews.com Rabu ini (12/4/2017).

Warga Jepang tersebut kembali dari Indonesia ke rumahnya di Yokohama bulan Februari 2017.

Kemudian dia berpartisipasi ke dalam sekolah mengemudi di Yokohama.

Akibat tidak melapor ke pihak sekolah dan ke pemda setempat, virus campak yang dibawanya dari Indonesia tersebut menyebar ke petugas sekolah lainnya.

Menurut data Institut Nasional Penyakit Menyebar Jepang, jumlah korban yang terkena penyakit campak berjumlah 99 orang tahun ini sampai dengan tanggal 2 April 2017.

Tahun lalu sekitar 160 orang terinfeksi campak termasuk wabah yang muncul di bandara Kansai Osaka sebanyak 33 orang terkena campak.

Tahun ini sampai dengan 2 April 2017 tercatat yang paling banyak terkena campak adalah masyarakat di perfektur Yamagata sebanyak 57 orang jadi korban penyakit campak.

Kemudian sebanyak 20 orang terkena campak di perfektur Mie dan 11 orang terkena campak di perfektur Hiroshima.

Campak adalah infeksi yang sangat menular yang disebabkan oleh virus campak dengan tanda-tanda awal dan gejala biasanya termasuk demam, seringkali lebih besar dari 40 ° C (104.0 ° F), batuk, pilek, dan mata meradang.

Dua atau tiga hari setelah dimulainya gejala, bintik-bintik putih kecil mungkin terbentuk di dalam mulut, yang dikenal sebagai bintik-bintik Koplik.

Bercak datar berwarna merah yang biasanya dimulai pada wajah dan kemudian menyebar ke seluruh tubuh biasanya dimulai tiga sampai lima hari setelah dimulainya gejala.

Gejala biasanya berkembang 10-12 hari setelah terpapar orang yang terinfeksi dan 7-10 hari terakhir.

Komplikasi terjadi pada sekitar 30% dan mungkin termasuk diare, kebutaan, radang otak, dan pneumonia antara lain.

Campak adalah penyakit udara yang menyebar dengan mudah melalui batuk dan bersin dari mereka yang terinfeksi. Hal ini juga dapat menyebar melalui kontak dengan air liur atau hidung sekresi.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved