Waspadai Gangguan Bipolar

Nova menambahkan, peristiwa politik seperti pemilihan umum bisa memicu gangguan jiwa. Gangguan itu bisa berupa stres setelah pemilihan.

Thinkstockphotos
Ilustrasi 

Budi Putra, penderita gangguan bipolar, mengatakan, saat episode mania berlangsung, seseorang dengan gangguan bipolar hanya perlu didengarkan. Jika ia mengeluarkan banyak ide, tidak perlu direspons serius karena belum tentu gagasan itu benar.

Hal yang sama juga berlaku saat episode depresi terjadi. Umumnya orang akan bertanya dan menasihati orang dengan gangguan bipolar saat mengalami depresi. Padahal, itu tak perlu dilakukan. Episode depresi yang terjadi justru bisa makin parah kalau orang sekitar menasihati.

Pada orang dengan gangguan bipolar di perkotaan, episode mania atau depresi bisa dipicu gaya hidup yang negatif. Contohnya, mengonsumsi alkohol, lebih senang menyendiri, atau menilai sesuatu dari materi dan angka.

Kepala Bidang Rehabilitasi Medis Badan Narkotika Nasional (BNN) Iman Firmansyah menambahkan, kecenderungan orang dengan gangguan bipolar menyalahgunakan zat psikotropika lebih besar dibandingkan orang dengan gangguan jiwa lain.

Prevalensi gangguan bipolar dengan penyalahgunaan zat selama kehidupan berkisar 40-60 persen. Sebaliknya, penyalahgunaan zat juga bisa memicu gangguan bipolar. (ADH)

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved