Maryam Menangis dan Jawab Asal-asalan Menyenangkan Penyidik, Andi Malah Diam Seribu Bahasa
Basaria meminta publik bersabar dan terus mengawal KPK karena penyidiknya masih terus bekerja untuk mendalami kasus mega korupsi tersebut.
TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Tak satupun pernyataan yang keluar dari Andi Narogong pasca ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis (23/3/2017) malam.
Usai menjalani pemeriksaan lanjutan, Andi hanya mengumbar senyum, diam seribu bahasa saat ditanyakan status yang ia sandang kini, tersangka korupsi pengadaan proyek e KTP.
Sementara penyidik Novel Baswedan mengaku bantah telah mengancam Miryam S Haryani saat pemeriksaan.
"Saya pastikan tidak ada ancaman. Yang ancam siapa nanti dijelaskan," kata Novel
Novel menjelaskan, Miryam diperiksa penyidik KPK empat kali di kasus dugaan korupsi e-KTP.
Pada tiap-tiap pemeriksaan, penyidik yang memintai keterangan pun berbeda.
Novel mengaku tidak tahu kalau Miryam menangis ketika diperiksa.
Saat menjadi saksi, Miryam mengaku para penyidik KPK mengancamnya. Ia pun memberikan keterangan secara asal-asalan.
"Untuk menyenangkan mereka, saya jawab asal aja, yang mulia," kata Miryam dalam kesaksiannya kemarin.
Novel kemudian membantah pernyataan Miryam seraya mengatakan tidak tahu kalau Miryam menangis ketika diperiksa.
"Diperiksa empat kali. Masing-masing yang memeriksa berbeda," Novel memastikan.
Kemarin, Andi Narogong resmi ditahan di rutan KPK.
Pria bernama lengkap Andi Agustinus (AA) alias Andi Narogong ini terlihay keluar dari gedung KPK sebelum dilakukan penahanan selama 20 hari kedepan .
Pantauan Tribunnews.com, saat keluar dari lobi gedung baru KPK, Andi Narogong tampak membawa map merah.
Ditanya soal penahanannya, Andi Narogong bungkam seribu bahasa. Dia memilih menebar senyum kecil ke awak media.