Pemakaman Pangeran Madi Angsoko Memadukan Kebudayaan Budha dan Islam
Pasalnya, dalam satu komplek pemakaman, terdapat dua kebudayaan yang bisa menjadi satu, yakni kebudayaan Budha dan kebudayaan Islam.
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Slamet Teguh Rahayu
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kepala Dinas Kebudayaan Kota Palembang, Sudirman Tegoeh menjelaskan, jika komplek pemakaman Madi Angsoko ini sangat jarang di temukan di kota-kota di Indonesia.
Pasalnya, dalam satu komplek pemakaman, terdapat dua kebudayaan yang bisa menjadi satu, yakni kebudayaan Budha dan kebudayaan Islam.
"Sisa candi, bebatuan itukan peninggalan kebudayaan Budha, sementara makam-makam inikan peninggalan makam-makam Islam. Ini merupakan tempat langka, dapat menyatukan beberapa kebudayaan," ujarnya saat dibincangi Tribunsumsel.
Ke depan Sudirman mengaku, akan segera melestarikan kembali makam-makam bersejarah yang ada di kota Palembang, agar makam-makam tersebut dapat dijadikan destinasi wisata religi bagi wisatawan yang datang ke kota Palembang.
"Jadi inilah ada aset ya," tegasnya.
Sudirman menambahkan, Dinas Kebudayaan Kota Palembang sudah memiliki program kerja, yang diantaranya akan memperbaiki 28 makam bersejarah yang ada di kota Palembang, yang berada di tiga kawasan pemakaman, yakni pemakaman Pangeran Madi Angsoko, Pembayun, serta Ki Rangga Wirasantika.
"Tidak kita bugar, namun kita rehab saja. Kami ingin semua instansi terkait, ikut dalam pembangunan ini. Sama-samalah ya. Untuk kebutuhan dana, disesuaikanlah ya. Bisa Rp 150 juta sampai Rp 200 juta," katanya.