Blue Bird: Tidak Ada Driver Amiruddin Iskandar
Lalu, datanglah pelaku yang mengendarai taksi blue bird dan langsung menyekap korban dan dibawa masuk kedalam mobil.
Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Hartati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG,---Pihak management Blue Bird Palembang membantah, jika ada driver (sopirnya) Amiruddin Iskandar, yang diduga pelaku pemerkosaan terhadap LH (11) pada 2012 lalu.
"Nama terduga Amiruddin Iskandar itu tidak ada di blue bird, baik aktif ataupun tidak aktif sepanjang blue bird ada di Palembang pada akhir 2011 lalu," kata Brand Manager Blue Bird Palembang Ery Yusnovi, Kamis (16/3/2017).
Menurur Ery, pihaknya sendiri telah mengkonfrontasi langsung ke rumah korban/ pelapor, untuk memastikan hal itu.
Tetapi, keluarga korban belum bisa memastikan betul jika pelakunya adalah sopir blue bird yang dilaporkan mereka sebelumnya ke Polresta Palembang.
" Kita ingin memberikan statment ini, karena kaitannya dengan hajat hidup banyak, dan kita tetap kedepankan asas praduga tak bersalah. Apalagi tidak ada saksi dan bukti," jelasnya.
Meskipun begitu, Ery juga mengungkapkan pihaknya akan koorporatif dan siap bertanggung jawab jika memang dalam penyelidikan polisi nanti ada pelakunya di blue bird.
"Kita akan bantu proses jika memang ada berkaitan soal itu. Kalau memang benar kita bantu proses, tapi keyakinannya belum pasti. Hanya disayangkan, karena ini hajat orang banyak disini ada 400an orang yang kerja disini, mulai dari sopir maupun staff yang ada," tandasnya.

Sebelumnya, W(35), ibu rumah tangga ini hanya bisa menahan malu dan rasa sedih ketika dirinya mengetahui bahwa anaknya yakni LH (11) telah menjadi korban pemerkosaan yang dilakukan oleh Amirudin Iskandar (42) yang merupakan warga Perum Talang Kelapa blok II A RT 77 kecamatan Alang-alang Lebar.
Dihadapan petugas SPKT Polresta Palembang, ia pun hanya bisa menahan rasa sedih ketika mengingat kejadian yang menimpa anaknya tahun 2012 lalu.
Kejadian yang telah merengut kesucian anaknya pun itu baru ia ketahui usai anaknya menceritakan semua kejadian tersebut.
Dirinya sangat terkejut ketika sang anak baru menceritakan kejadian memilukan tersebut.
Berdasarkan pengakuan dari sang anak, kejadian itu berawal ketika anaknya kala itu baru pulang sekolah.
Dan ketika itu korban pun melintasi hutan atau semak-semak dekat SMA Negeri Palembang.
Lalu, datanglah pelaku yang mengendarai taksi blue bird dan langsung menyekap korban dan dibawa masuk kedalam mobil.
Karena tak berdaya dan tak mampu melawan, korban pun akhirnya dipaksa menuruti kemauan bejat pelaku.