Tak Hanya Preman Kecil, Preman Besar di Prabumulih Juga Ikut Dicokok Polda Sumsel
Para preman ini, bila tidak diberi uang berdasarkan permintaan mereka, maka kaca mobil akan dipecahkan.
Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Hartati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Sering meresahkan para sopir yang melintas di Jalan Prabumulih dan juga Jalan Lingkar Prabumulih, Ditreskrimum Polda Sumsel bersama Polres Prabumulih menangkap puluhan orang preman yang sering melakukan pungli di sepanjang dua jalan tersebut, Senin (13/3/2017).
Tak hanya preman kecil yang dicokok, akan tetapi preman besar yang ada di Prabumulih bernama Jimmy Carter juga diamankan berdasarkan hasl pengembangan yang dilakukan.
Para preman-preman ini, sengaja melakukan pungli di sepanjang jalan.
Ada pula, pungli yang dilakukan di tempat bongkar muat truk.
Para preman ini, bila tidak diberi uang berdasarkan permintaan mereka, maka kaca mobil akan dipecahkan.
"Diberi karcis sebagai bukti, bila tidak mau memberi uang maka diancam dengan pisau. Kalau tidak dilempar kacanya," ujar seorang preman yang diamankan di Polda Sumsel, Senin (13/3/2017).
Kabag Ops Polres Prabumulih Kompol Andi Supriadi ketika ditemui menuturkan, Polres Prabumulih dibantu Tim Rimau bentukan Kapolda Sumsel menangkap preman yang melakukan pungli terhadap sopir-sopir yang melintas di Jalan Prabumulih dan juga Jalan Lingkar Prabumulih.
"Jimmi Karter ini selain preman besar di Prabumulih, dia juga merupakan bandar narkoba. Ketika tim melakukan penangkapan terhadap dirinya, tidak hanya diamankan uang-uang hasil setoran dari anak buahnya tetapi juga diamankan narkoba jenis sabu dan alat hisap," ujarnya.
Sedangkan Kapolda Sumsel Irjen Pol Agung Budi Maryoto menjelaskan, penangkapan para preman-preman yang melakukan pungli terhadap sopir-sopir truk ini, dilakukan di Jalan Prabumulih dan jalan Lingkar Prabumulih.
"Merek ini melakukan pungutan liar juga menyiapkan stampel dan karcis. Ada berbagai jenis stampel dan karci yang mereka siapkan, sehingga bisa melakukan pungli terhadap para sopir-sopir. Bila sopir tidak mau memberi, maka kekerasan yang mereka lakukan," pungkasnya.