Ratusan Massa Nyaris Bakar Pabrik PT OKI Pulp and Paper Mills
Melihat serangan semakin menjadi, Yudistira kembali menembakan senjata apinya kearah pelaku sehingga mereka berusaha lari dari tembakan polisi.
TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG -- Seorang anggota Sat Polair, Brigpol Sahada Arizona bersama Briptu Achmad Yudistira dikeroyok empat pelaku tindak kejahatan pencurian setelah aksinya diketahui.
Kejadian tersebut terjadi di di wilayah perusahaan PT OKI Pulp and Paper Mills, Sungai Baung Desa Bukit Batu Kecamatan Air Sugihan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
Akibatnya, tarik menarik senjata api dan bacok membacok tak dihindarkan.
Menurut informasi yang dihimpun, Selasa (21/2/2017) petugas dari Satuan Polisi Air Polda Sumsel curiga dengan gerak-gerik 4 orang diduga pelaku tindak pencurian kabel tembaga yang sudah dipotong-potong sebanyak 700 kilogram milik perusahaan di kawasan container, Senin (20/2/2017) pukul 17.30. Disana ada sepeda motor matic nopol BG 4843 KAF milik pelaku.
Untuk memastikannya, Sat Polair yang diketahui bernama Brigpol Sahada Arizona dan Briptu Achmad Yudistira mendekati kontainer, dan ternyata didalamnya sudah terkumpul potongan kabel dan juga ditemukan alat hisap sabu-sabu yang diduga juga milik para pelaku pencurian.
Di dalam kontainer tersebut ada 4 orang pelaku sehingga terjadilah adu mulut, sebab petugas Sat Polair meminta mereka untuk menyerahkan diri.
Namun, permintaan polisi tidak dihiraukan ke empat pelaku sehigga terjadi cek cok berbuntut keributan di dalam container.
Meskipun Brigpol Sahada telah memberikan tembakan peringatan, keempat pelaku tidak mengindahkan bahkan, mereka merebut senjata api milik Brigpol Sahada.
Tak sampai disitu saja, keempat pelaku melakukan perlawanan dengan senjata tajam dan pedang mengarah ke Sahada.
Senjata yang dipergunakan Sahada tak berkutik setelah serangan bertubi-tubi dilancarkan keempat pelaku dengan senjata pedang mengarah ke Sahada.
Briptu Yudistira tak banyak berbuat, karena senjata yang dipegangnya tak sempat digunakan, sehingga Brigpol Sahada meminta senjata SKS-nya ditukar dengan senjata revolver yang dipegang oleh Yudistira.
Tembakan peringatan dan mengarahkan kearah pelaku terus diluncurkan tapi tidak mengenai sasaran.
Ketika hendak menukarkan senjata, terjadi tarik menarik antara Suhada pelaku sedangkan ke tiga pelaku lainnya mengayunkan senjata tajam kearah Sahada.
Melihat serangan semakin menjadi, Yudistira kembali menembakan senjata apinya kearah pelaku sehingga mereka berusaha lari dari tembakan polisi.
Tak sampai disitu saja, setelah keempat pelaku tadi berlari dan sambil berteriak "tunggulah pak, Kocan sama Dedi Ompong akan datang bawa massa yang lebih banyak."
Tak lama kemudian, datang ratusan massa lengkap dengan senjata tajam kembali mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) di kontaoner tak jauh dari perkantoran perusahaan PT OKI Pulp and Paper Mills.
Setelah mendapat informasi dari keempat pelaku yang bentrok dengan dua orang petugas kepolisian dari Satpol Air.
Kedatangan massa tadi, bertepatan dengan kedatangan Anggota Polsek Air Sugihan yang telah menjaga di lokasi.
Namun demikian, massa yang sudah berkumpul memasuki lokasi dan berbagai ucapan.
Massa yang sudah mengamuk dan nyaris membakar perusahaan tadi, dapat dihentikan personil obvit yang datang lebih cepat dengan senjata lengkap memblokade pintu masuk perusahaan.
Situasi sedikit aman setelah Kepala Desa Bukit Batu Asmadi datang ke lokasi kejadian, sehingga massa yang sudah siap dengan senjata tadi, membubarkan diri ke arah kafe-kafe pinggir kanal.
“Benar ada kejadian semalam dan sekarang sudah aman,” kata Asmadi ketika dihubungi melalui telpon.
Menurut Asmadi peristiwa tersebut dipacu dengan ditemukan potongan kabel curian oleh 4 orang diduga pelaku oleh anggota Sat Polair yang sedang berpatroli. Mereka terjadi cek cok mulut sehingga terjadi perkelahian dan untunglah massa yang sudah berkumpul bisa diredam dengan baik.
Sering terjadinya gaduh di wilayah perusahaan disebabkan, masyarakat di Desa Bukit Batu dan Kecamatan Air Sugihan ini tidak dilibatkan dalam pekerjaan di perusahaan besar PT OKI Pulp and Paper Mills.
Maka itu, sering terjadi keributan dan pencurian, karena masyarakat tidak dilibatkan dalam pekerjaan dan keamanan lingkungan.
“Ini akibat perusahaan tidak memperhatikan lingkungan, maka terjadi seperti ini,” tegas Asmadi sehingga di sekitar perusahaan banyak pengangguran dan terjadilah tindak kriminalitas.
Terpisah, Kapolres OKI AKBP Amazona P SIk SH ketika dikonfirmasi melalui telpon genggamnya diangkatnya. Namun, ketika dikonformasi seputar bentrok massa dengan petugas kepolisian, tidak ada berkomentar. Malahan handphone diputuskan. (Mat Bodok)