Letkol Dwi Akan Laporkan Perusahaan yang Tak Peduli Kebakaran Hutan dan Lahan Ke Presiden
Jika perusahaan masih tidak peduli dengan karhutla, maka akan langsung kita laporkan ke Presiden RI, tidak perlu lagi ditegur atau sebagainya.
TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG -- Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 0402/OKI Letkol KAV Dwi Irbaya Sandra SSos menegaskan, akan melaporkan perusahaan yang di wilayah kerjanya ke Presiden RI, jika perusahaan tersebut tidak perduli terhadap Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Hal ini ditegaskannya usai memimpin rapat persiapan latihan bersama penanggulangan karhutla di Makodim, Kamis (16/2/2017).
Menurut Dwi perusahaan dan semua elemen mempunyai tanggung jawab untuk pencegahan karhutla di OKI.
"Jika perusahaan masih tidak peduli dengan karhutla, maka akan langsung kita laporkan ke Presiden RI, tidak perlu lagi ditegur atau sebagainya, langsung saja buat laporan dan kita kirim langsung ke presiden, karena sudah berapa kali kami kumpulkan perusahaan, terkait persiapan pencegahan karhutla ini," tegas Dandim.
Meskipun saat ini masih musim penghujan, pecegahan harus dilakukan mulai sekarang.
"Kami minta perusahaan harus mempunyai peralatan pemadam yang lengkap dan yang berstandar, juga harus memiliki pasukan khusus pemadam yang terlatih, jangan hanya sekedar terbentuk tim pemadam saja, tetapi harus terlatih," ucap Letkol Dwi dihadapan beberapa Manajemen Perusahaan yang hadir.
Dijelaskan Dwi, dalam waktu dekat akan dilakukan latihan bersama seluruh Satgas yang dibentuk seluruh perusahaan di OKI dan tim badan penanggulangan bencana daerah.
"Latihan gabungan akan kami pusatkan di wilayah Sepucuk Kayuagung, Disana nanti kita bisa melihat sejauh mana kekuatan yang kita punya dan berapa lengkap alat yang tersedia," ujar Letkol Dwi yang sangat waspada menghadapi kebakaran sebelum terjadi.
Sekda OKI H Husin SPd MM menambahkan, bahwa persiapan pencegahan karhutla sudah dilakukan sejak tahun 2016, sehingga tahun 2017 ini tinggal bagaimana mengaplikasikanya dilapangan saat memasuki musim kemarau nanti.
"Persiapan sudah matang, tinggal bagaimana menerapkanya di lapangan, kita berharap tidak ada kebakaran hutan dan lahan di OKI tahun ini," harap Sekda.
Managing Director PT Sampoerna Agro, Parluhutan Sitohang menambahkan, guna mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan. PT Sampoerna Agro, melibatkan 140 penduduk lokal untuk di didik dan dilatih sebagai pasukan Pemadam Api.
Ratusan masyarakat lokal tersebut tergabung dalam 21 Kelompok Tani Peduli Api (KTPA) yang berasal dari 21 desa yang tersebar di 7 kecamatan, yang meliputi Kecamtan Mesuji, Mesuji Raya, Pedamaran Timur, Lempuing Jaya, Pedamaraan, Sungai Menang dan Cengal.
Sementara itu, Kepala Dept External Relation Hutan Tanaman industri (HTI) untuk (PT SBA, PT BAP, dan PT BMH) Efendy, bahwa pihaknya memiliki personil Fire Fighter yang dilatih menjadi team elit dalam memadamkan api dari udara, personil wajib memiliki skill dan respon yang tinggi dalam mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan.
"Demi menjaga areal yang sulit aksesnya, kita terus melakukan patroli udara menggunakan heli, tim fire fighter kita latih kepekaan dan skillnya, kita bekerjasama dengan instruktur dan tenaga ahli TREK Wildland Services dari British Columbia Kanada mengadakan Training Heli Attack (Helitack), Training Heli Attack ini bertujuan agar Fire Fighter yang dimiliki oleh mitra Sinar Mas Forestry bisa melakukan serangan cepat terhadap titik api dimanapun posisi titik api," tutur Efendy.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKI, Azhari SSos menyatakan, ada 10 kecamatan dari 18 kecamatan yang ada di OKI, termasuk rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan, karena wilayah tersebut merupakan lahan gambut.
Hal ini diungkap koordinator BPBD OKI, Azhar bahwa berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
" Separuh lebih di kecamatan yang mempunyai resiko terjadinya karhutla yakni Tulung Selapan, Pampangan, Pangkalan Lampam, Cengal, Sungai menang, Pedamaran Timur, sebagian Kecamatan Kayuagung, Tanjung lubuk, Mesuji dan Air Sugihan, 10 kecamatan ini banyak lahan gambut," tandasnya. (Mat Bodok)