Pasar Terapung Sungai Sekanak Hanya Bertahan Dua Hari
Bagaimana tidak, baru dua hari berjalan, pedagang, dan Dinas Pariwisata kota Palembang, sepakat untuk menyetop kegiatan tersebut.
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Slamet Teguh Rahayu
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Niat pemerintah untuk melestarikan salah satu peninggalan sejarah, yakni pasat terapung yang diterapkan di kawasan Sungai Sekanak tampaknya tak berjalan mulus.
Bagaimana tidak, baru dua hari berjalan, pedagang, dan Dinas Pariwisata kota Palembang, sepakat untuk menyetop kegiatan tersebut.
Bukan tanpa alasan, kegiatan pasar terapung di sungai Sekanak yang merupakan dalam rangkain Festival Palembang Bingen yang rencananya akan digelar mulai tanggal 10-20 Februari 2017 ini di stop.
Pasalnya, para pedagang yang berjualan di pasar terapung tersebut mengeluh, karena tak ada pembeli yang datang di lokasi mereka berjualan.
"Jadi cuma berjalan dua hari, Jumat dan sabtu, karena sepi pengunjung, terpaksa kita tutup, meski antusias masyarakat di sosmed yang mendukung kegiatan ini cukup besar," ujar Kepala Dinas Pariwisata kota Palembang, KM Isnaini Madani saat dibincangi, Selasa (14/2/2017)
Meski sepi pengunjung, Dinas Pariwisata tak menyerah, dan tetap menginginkan kegiatan pasar terapung tersebut tetap telaksana kedepannya.
Tak akan diselenggarakan setiap hari, namun kali ini mereka ingin menggelar pasar terapung tersebut secara kalangan, yakni digelar sehari dalam seminggu.
"Sudah kita evaluasi. Kita jadikan sistem kalangan, jangan dilakukan setiap hari. Kandidatnya hari minggu akan dijadikan pasar kalangan," ungkapnya.