Antasari Cukup Menjanjikan Bila Maju Pilgub Sumsel

Sementara masyarakat Sumsel sendiri menyikapi beragam wacana mantan Jaksa itu, ingin maju pada Pilkada Sumsel 2018 mendatang.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar memberikan konferensi pers usai keluar dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas I Tangerang, Banten, Kamis (10/11/2016). Antasari Azhar mendapat pembebasan bersyarat menjalani hukuman penjara selama 6 tahun karena disebut menjadi otak pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Adanya keinginan Mantan Ketua KPK, Antasari Azhar, setelah dirinya mendapatkan grasi dari Presiden Joko Widodo untuk maju sebagai calon kepala daerah di Sumsel, dianggap lumrah dan Sah-sah saja serta cukup menjanjikan.

Hal ini diungkapkan pengamat politik Sumsel Bagindo Togar Butar Butar. Menurutnya, peluang untuk beliau, mengacu dari realitas dan phenomena sosial di wilayah Sumsel, sepertinya cukup menjanjikan, juga trend politik yang mulai mengelimininasi gerakan money politik.

"Rakyat sudah mulai paham atas hak- haknya, atas suatu periode program pembangunan," ujarnya.

Diterangkan Bagindo, saat ini sebagian publik yang peduli atau rindu untuk dipimpin oleh figur yang unsur-unsur ketokohan sudah teruji seperti Antasari, apalagi sangat andal untuk menegakkan hukum dalam manajemen pemerintahan daerah yang bersih.

"Secara spesifik untuk daerah Sumsel, dimana beberapa kepala daeah ( Bupati/Wako), SKPD& Anggota DPRD tersangkut kasus Korupsi, seperti di kalangan publik yang kritis, Urgensi berharap untuk dipimpin tokoh yang berani, kritis, bersih & high suspend dalam memberantas perilaku koruptif ," capnya.

Ditambahkannya, dengan figur Antasari tersebut tidak menutup kemungkinan parpol akan meliriknya untuk diusung dalam Pilkada.

"Tentunya wajar juga melirik beliau, karena popularitas serta kredibelitasnya. Selanjutnya variabel elaktibilitas beliau yang harus di kembangkan," ungkapnya.

Diterangkannya, konsekuensi dari pemberian grasi tersebut, hak politik Antasari juga pulih sepenuhnya, dan bisa digunakan.

"Pengamatan saya terhadap beliau, gaya, orientasi & kepemimpinan beliau kelak lolos dalam kontestasi Pilkada di Sumsel, berbeda dari pemimpin- pemimpin sebelumnya di daerah ini," ungkapnya.

Sekedar informasi, Antasari Azhar sebelumnya pernah menjadi pesakitan setelah terjerat kasus pembunuhan Dirut PT Putra Rajawali Banjaran, Nasruddin Zulkarnaen.

"Setelah memperoleh grasi dari Presiden RI, secara hukum membuktikan bahwa beliau tidak pernah melakukan perbuatan melawan hukum, atas kasus yang didakwakan kepada beliau di era pemerintahan SBY," tegasnya.

Sementara masyarakat Sumsel sendiri menyikapi beragam wacana mantan Jaksa itu, ingin maju pada Pilkada Sumsel 2018 mendatang.

"Kalau saya melihat, sosok Antasari pemimpin yang tegas dan tidak pandang bulu menegakkan kebenaran, ini terlihat dalam tindakannya menjerat besan presiden waktu itu," tutur Tomi warga kota Palembang.

Tomi melihat, sosok Antasari jika benar maju Pilkada, bisa menjadi calon alternatif dari kandidat yang ada selama ini, yang tidak jauh dari calon - calon itu saja.

"Inikan bisa jadi calom alternatif, jika masyarakat sudah muak dengan politik dinasti, ataupun birokrasi yang penuh korupsi," bebernya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved