Ingin Memulai Bisnis Kuliner Ini Perhitungan Modal yang Harus Disiapkan

Iming-iming prospek nan cerah dan kesuksesan di masa mendatang mendorong banyak orang ikut membangun usaha kuliner.

Editor: Hartati
TRIBUNSUMSEL.COM/MELISA WULANDARI
ilustrasi 

Erwin mengatakan, Anda sebaiknya memulai usaha dengan menyusun modal bisnis terlebih dahulu.

Sebuah modal bisnis yang baik akan menawarkan nilai yang unik dan memiliki nilai lebih dibanding kompetitor.

Tentu, dalam rencana bisnis ini ada strategi bisnis, keunikan produk, penyampaian produk, serta perencanaan pemasaran dan perencanaan organisasi.

Termasuk dalam hal ini perencanaan keuangan.

"Perhatikan titik balik modal, periode yang dibutuhkan untuk menutup modal investasi, dan profitabilitas usaha," katanya.

Nah, seperti apa langkah mempersiapkan permodalan dalam membangun usaha kuliner? Simak kiat berikut:

Jenis permodalan

Dalam membangun bisnis kuliner, ada tiga jenis kebutuhan modal.

Pertama, modal investasi. Modal jenis ini merupakan modal yang harus Anda penuhi di masa-masa awal merintis bisnis dan biasanya digunakan untuk jangka panjang.

Contoh, aset baik bergerak maupun tidak bergerak, seperti bangunan restoran, peralatan dapur, perabotan resto.

Kedua, modal kerja yakni modal yang digunakan untuk membeli atau membuat produk yang Anda jual.

Ambil contoh, Anda membuka kedai bubur ayam.

Maka, Anda membutuhkan modal kerja berupa beras, daging ayam, dan bahan-bahan lainnya yang digunakan untuk meracik bubur ayam.

Ketiga, modal operasional. Modal jenis ini adalah dana yang Anda keluarkan untuk membayar biaya operasional bulanan usaha.

Misalnya, membayar gaji karyawan, biaya listrik, biaya telepon, membeli gas, dan lain sebagainya.

Sumber: Kompas
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved